ilustrasi shalat t

Dalam tradisi keluarga, ayah sering mengingatkan dua persoalan penting terkait keutamaan Subuh kepada anak-anaknya. Menurut ayah, sesibuk dan secapek apa pun kita dalam menjalani aktivitas keseharian, budayakan bangun malam. Kemudian jangan pernah meninggalkan shalat khususnya Shalat Subuh. Sebab shalat Subuh adalah tanda awal kehidupan manusia, peluang rezeki banyak di waktu pagi. Jika bermalas-malasan bangun pagi dan Shalat Subuh, nanti rezekinya ”dipatok ayam”

Kata ’dipatok ayam’ bagi seorang anak kecil seringkali membuat dirinya bertanya mana mungkin ayam memakan rezeki manusia. Seiring berjalan waktu, kematangan usia, intelektual dan emosional bertambah sehingga makna kata dipatok ayam semakin jelas. Ternyata orang tua dulu memberikan kata ’dipatok ayam’ dengan makna agar kita tidak malas bangun pagi. Sebab orang yang malas bangun pagi akan ketinggalan shalat subuh dan rezekinya akan terhambat. Sebuah filsafat sederhana dalam tradisi Jawa-Muslim ini sangat membekas dalam perjalanan kehidupan penulis.

Shalat subuh merupakan ujian keimanan dalam keseharian seorang muslim sebab kita seringkali dihadapkan rasa malas. Kecenderungan malas ini membuat kita tidak disiplin dan kurang keteguhan hati. Padahal waktu subuh menyimpan banyak keberkahan dan menjadi sebuah jalan menciptakan banyak prestasi dalam kehidupan. Dengan bangun pagi dan shalat Subuh, seorang muslim akan menemukan kesegaran udara pagi dan memiliki tenaga yang ”fresh” dalam menjalankan berbagai aktivitas kehidupan. Sehingga tepat disebut muslim yang bangun pagi menunaikan shalat Subuh mendapatkan julukan pejuang Subuh.

Rasulullah SAW bersabda:

عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال : بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Artinya ”Dari Buraidah al-Aslami dari Nabi Muhammad, sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)”

Amanat dari pesan Rasulullah SAW jangan pernah seorang muslim meninggalkan shalat Subuh. Sebab kemenangan Subuh terjadi ketika kita berhasil melawan rasa malas dan membuka mata setelah tidur panjang. Membuka mata, berwudhu dan melangkah ke masjid menjadi bukti kemenangan seorang muslim terhadap tipu daya syetan. Allah SWT menjamin muslim yang shalat Subuh, keberuntungannya baik, rezeki baik dan keberkahan akan datang mendekat.

Di balik semua cerita shalat subuh, sebenarnya waktu subuh menyimpan banyak rahasia dan hikmah bagi kehidupan manusia, diantaranya:

Rahasia pertama, Allah SWT memberikan hadiah spesial kepada pejuang subuh dengan pahala yang laur biasa. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW menyatakan seorang muslim yang mengerjakan shalat Isya seperti shalat separuh malam. Tak kalah dashyat, seorang muslim yang bangun pagi dan mengerjakan shalat Subuh maka pahalanya shalat satu malam penuh. Dapat dibayangkan betapa tinggi kedudukan shalat subuh sehingga selayaknya setiap muslim bersemangat mengejar keutamaan terbaik tersebut.

Rahasia kedua, di balik Shalat Subuh, Allah SWT akan memberikan segala kenikmatan dunia dan segala isinya kepada pejuang Subuh. Setiap manusia pasti memiliki cita-cita, impian, karir, jodoh dan kesuksesan harta dalam kehidupannya. Tak ada yang salah dengan kenikmatan dunia tersebut. Tetapi semua kenikmatan dunia itu dikalahkan dengan kenikmatan bertemu dan bersujud kepada Allah melalui Shalat Subuh. Rasulullah memuji shalat Subuh dengan perkataan yang indah.

ركعتا الفجر خيرٌ من الدنيا وما فيها

Artinya: ”Dua rakaat sebelum shalat Subuh (sholat sunnah qabliyah) itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah)

Rahasia ketiga, sering kita mendengar cerita bagaimana Nabi Musa as bertemu dengan Allah dan menerima mukjizat untuk mengalahkan Fir’aun. Sungguh sebuah kenikmatan jika kita sebagai muslim dapat bertemu dan melihat Allah SWT. Kondisi itu bisa diperoleh ketika kita secara rutin menjalankan shalat Subuh dan bertekad keras tidak meninggalkannya dalam kondisi apapun. Sebab Jarir Bin Abdullah Al-Bajali pernah mengatakan:

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كنا جلوسًا ليلة عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي الْبَدْرَ فَقَالَ إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَرَأَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ. متفق عليه

Artinya: “Kami pernah duduk bersama Nabi Muhammad SAW, kemudian beliau menatap ke arah bulan purnama ndan berkata, “Sesungguhnya, kalian dapat melihat Allah Swt. layaknya kalian dapat melihat bulan ini. Kalian tidak akan terhalang apapun untuk melihatnya jika tidak meninggalkan sholat subuh.” (HR. Bukhari-Muslim)

Tak kalah hebat rahasia keempat, shalat subuh adalah membuka lebar pintu rezeki sehingga kita menjadi sukses dunia dan akhirat. Kemuliaan shalat subuh membuat Rasulullah SAW senang membangunkan keluarganya, terutama putrinya Fatimah.

Ketika Fatimah sedang tidur menjelang pagi, Rasulullah membangunkannya agar bersemangat mengejar kenikmatan shalat subuh. Beliau berkata dengan sangat lembut, “Hai Fatimah bangun dan saksikanlah rizki Rabbmu, karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari” (HR. Al Mundziri)

Sikap Rasulullah sejalan dengan Al-Qur’an Qs. Al-Isra’: 78.

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا

Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (laksanakan pula salat) Subuh!. Sesungguhnya Shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)”

Kecintaan umat Islam terhadap shalat Subuh harus dihidupkan, ditumbuhkan dan dikembangkan sejak sekarang. Kita perlu membangkitkan kesadaran muslim menjadi pejuang Subuh, mempertemukan sesama muslim dalam kenikmatan subuh. Sebab sungguh betapa pujian Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat banyak terhadap keutamaan shalat Subuh. Beruntung sekali seorang muslim yang membuka mata, mengambil air wudhu dan menyediakan hati dengan lapang dan ikhlas menjalankan shalat Subuh. Dan sungguh merugi bagi setiap muslim yang memilih tidur kemudian melewatkan berbagai peluang dan kesempatan emas yang dihadirkan Allah SWT dalam shalat Subuh.

Spirit Shalat Subuh membuat Rasulullah SAW memanjatkan doa dengan menyamakan shalat Subuh dengan cahaya keimanan dalam kehidupan seorang muslim. “Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya. Di dalam ucapanku cahaya. Jadikanlah pada pendengaranku cahaya. Jadikanlah pada penglihatanku cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku cahaya. Jadikanlah dari atasku cahaya, dari bawahku cahaya. Ya Allah, berikanlah kepadaku cahaya dan jadikanlah aku cahaya (HR Muslim dan Abu Dawud).

Penulis: Inggar Saputra, Penggiat Literasi Rumah Produktif Indonesia