Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz memberi sambutan atas kunjungan pihak Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban, Sabtu (8/7). (foto; dimas)

Tebuireng.online— Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban mengadakan Studi Banding ke Pesantren Tebuireng. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz di aula lantai 3, gedung Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng, Sabtu (8/7/2023).

Dalam kesempatan itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, KH. Abd. Matin Djawahir mengungkapkan bahwa kunjungannya dan rombongan ke Pesantren Tebuireng untuk menyambung sanad, baik secara zahir dan batin. 

Selain itu, Yai Matin yang juga merupakan Ketua Umum MUI Tuban dan Wakil Rois Syuriah PWNU itu, menceritakan kepada Pengasuh Pesantren Tebuireng, Gus Kikin bahwa guru beliau yaitu KH. Sarbini bin Fatimah merupakan salah satu alumni Pesantren Tebuireng era kepegasuhan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

“Guru saya, yang bernama KH. Sarbini bin Fayhimah adalah santrinya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Sehingga kunjungan studi banding Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban, berlandaskan menyambung sanad keilmuan,” ungkapnya.

Pengasuh Pesantren Sunan Bejagung itu berharap dengan terlaksananya kunjungan studi banding ini Pondok Pesantren Sunan Bejagung memiliki banyak warna tentang sanad-sanad keilmuan dari berbagai pesantren. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pada kesempatan itu, Gus Kikin turut mengungkapkan bahwa Pesantren Tebuireng sejak eranya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, terdapat sebuah majelis yang sangat terkenal, yakni Majelis Musyawarah. 

“Di majelis musyawarah tersebut, para santri dilatih untuk terbiasa bermusyawarah guna memecahkan problematika-problematika umat,” terangnya dalam forum studi banding.

Menurut Cicit Hadratussyaikh itu, saat ini tidak sedikit pondok pesantren yang memiliki pemahaman dan aliran bermacam-macam. Maka dengan komunikasi dan silaturahmi seperti ini, antara satu pesantren ke pesantren lainnya, mampu memberikan dampak positif berupa saling berbagi sanad keilmuan hingga saling berbagi pengalaman dalam manajemen pesantren. 

Pewarta: Dimas