tebuireng.online-Setelah Senin(10/11) mengadakan Pengajian Resolusi Jihad di Masjid Tebuireng, kini Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PK IPNU) Pondok Pesantren Tebuireng mengadakan Seminar Resolusi Jihad di Aula Bakhir Achmad Gedung KH Yusuf Hasyim lt3 malam tadi(13/11).

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum PC IPNU Kabupaten Jombang, Abdul Rosyid beserta jajarannya dan Pembina PK IPNU Ponpes Tebuireng, Ust Liham Hasan al-Mujab dan Ust Abror Rosyidin. Selain itu turut hadir perwakilan dari beberapa Pimpinan Komisariat (PK) dan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) se Jombang seperti PKPT Hasyim Asy’ari, PKPT STIT UW, PKPT UNIPDU dll. Juga dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota PK IPNU Tebuireng.

Acara ini diawali dengan penampilan teater oleh santri dan santriwati Pesantren Tebuireng dengan mengangkat tema sejarah resolusi Jihad. Dalam pertunjukan tersebut ditunjukkan bagaimana Hadratus Syekh berjuang mengeluarkan Resolusi yang tidak mudah diputuskan.

Seminar yang bertemakan “Resolusi Jihad Sebagai Tonggak Awal Perjuangan 10 November di Surabaya” ini dibimbing oleh Bapak Najib Jauhari, S.Pd., M.Hum., Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan arti dari pahlawan, apa faidah memperingati hari pahlawan, dan dengan apa kita peringati perjuangan para pahlawan.

Bapak Najib menanalogikan sebuah perjuangan yang harus dilakukan oleh para pelajar  dengan foto para pahlawan yang terpampang pada lembaran uang rupiah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kapitan Pattimurah dalam uang pecahan Rp 1000,-, Imam Bonjol dalam pecahan Rp 5000,-, dan I Gusti Ngurah Rai dalam pecahan Rp 50.000,- digambarkan memakai senjata fisik dalam melawan belanda. Sedangkan Otto Iskandardinata, Bung Hatta dan Bung Karno dalam pecahan Rp 20.000,- dan Rp 100.000,- digambarkan sebagai ilmuan dan kaum terdidik.

Menurutnya itu adalah sebuah gambaran bahwa kewajiban para pelajar sekarang dalam mengisi kemerdakaan adalah belajar. Seperti yang tertuang dalam logo IPNU menggunakan simbol bulu angsa sebagai simbol pena untuk belajar. “ Pena bisa mengalahkan senjata” ujarnya di akhir pemaparan materi.

Acara diakhir pada jam 22.00 WIB ditutup dengan doa oleh Ust Liham Hasan. Program bidikan PK IPNU selanjutnya rencananya akan mengadakan makesta pada awal tahun 2015.(Abror)