Ilustrasi: www.google.com

Oleh: Luluatul Mabruroh*

Telah maklum, bahwa manusia niscaya berkumpul dan bercampur dengan yang lain. Sebab tidak mungkin seorang pun mampu sendirian memenuhi segala kebutuhan-kebutuhannya. Mau tidak mau ia harus bermasyarakat dengan membawa kebaikan bagi umatnya dan menolak ancaman bahaya darinya. Karena itu, persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain, saling bantu dalam memperjuangkan kepentingan bersama dan kebersamaan dalam satu kata adalah sumber paling penting bagi kebahagiaan dan faktor paling kuat bagi terciptanya persaudaraan dan kasih sayang.

Berikut adalah penggalan isi Muqaddimah Qanun Asasi karya Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Sederhana namun memiliki makna yang mendalam dengan kondisi carut-marutnya persatuan umat dan masyarakat saat ini.

(“واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا” ( آل عمران: 1.3

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. (QS. Ali Imran: 103)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya menyebutkan, sahabat Ibn Mas’ud radhiyallahu anhu menafsiri kata hablullah dengan arti jama’ah. Di dalam Tafsir al-Qurthubi dijelaskan perbedaan yang dilarang adalah setiap perbedaan yang berdampak pada kehancuran.

Dapat ditarik kesimpulan dari ayat serta qoul ulama diatas bahwa perpecahan umat yang saat ini sedang terjadi adalah karena tingginya egosentris untuk menang sendiri tanpa mau duduk bersama dan menyelesaikan duduk perkara baik-baik secara kekeluargaan.

Perpecahan yang timbul diantara saudara semuslim ataupun saudara sebangsa se tanah air dapat mengakibatkan kehancuran sehingga memudahkan penjajah mudah menguasai sebuah negara. Satu kesatuan tidak hanya dituntut dalam keseragaman namun juga dituntut untuk menerima perbedaan dengan tangan terbuka serta mau berdialog dengan baik. Masyarakat yang mampu menerapkan hal klise tersebut dalam kehidupan beragama maupun bernegara akan mampu berpikir secara terbuka serta menghadapi masalah yang timbul dengan solusi jernih tanpa bisa di adu domba oleh pihak lain.

Oleh karenanya Kiai Hasyim Asy’ari menyatakan bahwa kesatuan dan persatuan akan melahirkan negara-negara makmur, hamba-hamba yang mampu menjadi pemimpin berkuasa, pembangunan merata, negeri-negeri menjadi maju, pemerintah ditegakkan, jalan untuk meraih tujuan mulia mudah tercapai dan masih banyak manfaat-manfaat lain yang dapat diraih dari persatuan yang merupakan keutamaan paling besar serta sarana paling ampuh.

*Alumni Unhasy, saat ini nyantri di Pondok Pesantren Putri Walisongo.