Tebuireng.online– Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) bekerjasama dalam menggelar pelatihan “Moco Al Quran sak Maknane Metode Harfun”. Kegiatan ini diperuntukkan pada guru TPQ se kecamatan Kudu di Masjid Darussalam, desa Menturus, Kudu, Jombang, pada Ahad (28/7/19).
Pelatihan ini dipimpin langsung oleh ustadz Achmad Syaichu Buchori, alumni Universitas Hasyim Asy’ari sekaligus penemu “Metode Harfun” yakni metode cerdas menerjemahkan Al Quran. Berlangsungnya pelatihan ini dimoderatori oleh Muhammad Rifai Fi’liyah. Pelatihan moco Al Quran sak maknane ini dihadiri oleh camat, Kapolsek, Danramil, dan guru TPQ se-kecamatan Kudu.
Ari Setiawan, mewakili seluruh ketua KKNT se-kecamatan kudu menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya pelatihan moco Al Quran sak maknane dengan metode harfun, ia juga mengungkapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan pelatihan ini adalah untuk memperkenalkan serta mengajak segenap guru-guru TPQ untuk memahami Al Quran serta terjemahannya secara utuh. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan panitia mahasiswa KKNT, LSPT, tamu undangan, guru-guru TPQ se kecamatan Kudu dan seluruh lapisan yang ikut berpartisipasi dalam terselenggaranya acara pelatihan ini,” ungkapnya saat memberi sambutan.
Muhammad Rusdi, Direktur Program, mewakili Direktur Utama LSPT memaparkan empat pilar program LSPT yang menjadi landasan LSPT dalam melayani masyarakat Indonesia. “Lembaga sosial Pesantren Tebuireng ini memiliki empat pilar utama dalam bergerak melayani masyarakat, program tersebut adalah program pendidikan dan dakwah, program kesehatan, program sosial, dan kemanusiaan serta program ekonomi,” tuturnya.
Rusdi menjelaskan, pelatihan ini merupakan orientasi dari program Pendidikan & Dakwah yang di peruntukkan untuk lembaga-lembaga pendidikan termasuk taman pendidikan Al Quran (TPQ). Lebih lanjut pelatihan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada guru-guru TPQ untuk memahami isi Al Quran dengan metode Harfun / Moco Quran Sak Maknane (Metode cerdas menerjemahkan Al Quran).
Dalam acara itu juga dipanjatkan doa yang dipimpin oleh Abah Ishom. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan beberapa hal kepada peserta pelatihan. “Ora kabeh wong pinter kuwi bener, ora kabeh wong bener kuwi pinter, akeh wong pinter ning ora bener, lan akeh wong bener senajan ora pinter nanging tinimbang dadi wong pinter ning ora bener, luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter. Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener, minterno wong bener kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter, mbenerake wong pinter, kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho,” pesannya yang kemudian ditutup dengan pembacaan doa bersama.
Pewarta: Faisal Aji
Publisher: RZ