Santri Pondok Putra Pesantren Tebuireng ikuti peringatan Isra Mikraj, Selasa (2/4/19) di masjid Pesantren Tebuireng. (Foto: Syamsul)

Tebuireng.online– Untuk mengingat dan memetik pesan dari perjalanan Nabi Muhammad SAW, Pesantren Tebuireng mengadakan acara Isra Mikraj yang diisi dengan mauidhoh hasanah oleh Wakil Pengasuh Pondok Putra Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). Dalam kesempatan itu Gus Kikin menjelaskan kisah teladan dan hikmah peristiwa Isra Mikraj.

Hal-hal yang dikisahkan dalam peristiwa Isra Mikraj antara lain perjuangan Nabi Muhammad SAW meminta keringanan jumlah salat, dari jumlah 50 waktu yang terlihat dari angka tersebut adalah angka yang bernilai tinggi menjadi 5 waktu. Kemudian tentang perhitungan yang menjadikan seseorang dapat mengingat kapan Isra Mikraj akan datang. Apabila dilihat jika sat ini adalah tanggal 26 Raja, maka esok hari adalah tanggal 27 Raja. Berarti esok adalah hari Isra Mikraj.

“Peristiwa yang mengingatkan akan kejadian Nabi Muhammad SAW menerima wahyu tentang salat. Tak hanya itu, bagaimana kesedihan yang menimpa Rasulullah karena istrinya, Siti Khodijah telah wafat,” ungkap Gus Kikin.

Siti Khodijah merupakan orang yang beriman kepada Rasulullah. Hal ini dapat menjadi contoh bagi para sahabat bahwa Rasulullah adalah benar-benar utusan Allah.

Selain Gus Kikin, Wakil Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, ustadz Slamet Habib pada kesempatan peringatan Isra Mikraj itu mengingatkan para santri bagaimana penerapan prinsip-prinsip dasar pondok Pesantren Tebuireng oleh seorang santri, seperti sifat Iklas, Jujur, Tanggung Jawab, Kerja Keras, dan Toleransi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baginya, betapa pentingya seorang santri dalam menerapkan prinsip prinsip tersebut, terlebih lagi fadhilah dan manfaat didalamnya dapat membuat siapa saja yang menerapkan akan membawa ketentraman dan membawa kesuksesan.

Diwaktu yang sama, Mudir Pondok Putra Pesantren Tebuireng, H. Lukman Hakim mengatakan bahwa santri yang sukses tidak dinilai ketika ia berada didalam pondok, namun akan terlihat ketika ia berada di masyarakat.

Pewarta: Iryan Ramadhan
Publisher: RZ