Tebuireng.online– Riyadlotut Tholabah, komunitas intelektual muda Tebuireng garapan KH. Abdul Hakim Mahfudz mengadakan Bahsul Masail (Forum Diskusi). Sesuai data kepanitiaan, agenda ini disemarakkan oleh perwakilan Ma’had Aly seluruh Indonesia. Di antaranya, Ma’had Aly Al-Falah (Ploso), Termas, Maslakul Huda, Pesantren Sidogiri, Madura. Yang paling jauh berasal dari Ma’had Aly As’adiyah, Sengkang, Sulawesi Utara. Semua berjumlah sekitar 120-an peserta.
Melihat peserta sebanyak itu, tentu Riyadhatut Tholabah tidak sendiri, mereka bekerja sama dengan Dewan Eksekutif Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (DEMA), Dewan Eksekutif Mahasantri Asosiasi Ma’had Aly (DEMA AMALI), dan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT). Selain kerja sama itu, Riyadlotut Tholabah juga mempublikasikan agenda ini melalui channel Youtube Tebuireng Online.
Kegiatan ini dimulai hari Senin (19/12/22) di Masjid Ulil Albab Tebuireng, yang akan dilanjutkan hingga Selasa (20/12/22). Dalam forum ini mereka diminta untuk mendiskusikan beberapa masalah kasuistik. Seperti, perundang-undangan perampasan harta tindak pidana korupsi, persoalan peduli “dadakan” di tempat bencana, fenomena influencer dan “flexing” media sosial, sujud masal tragedi Kanjuruhan.
Beberapa tokoh yang hadir juga turut mengapresiasi kegiatan ini, mulai dari Gus Fahmi Amrullah Hadziq, Kepala Pondok Putri Tebuireng, H. Lukman Hakim, Mudir Pembinaan Pondok, Kiai Mahfudz Aly Amari, Perumus bahsul masail, KH. Mukhlis Dimyati, Musohih.
“Bahsul Masail bukan tempat mempertontonkan kelihaian yang kita miliki, tapi harapannya nanti Bahsul Masail dapat menjadi tempat memproduksi solusi terbaik dari masalah,” ungkap Wakil Presiden DEMA AMALI, Iqomatus Subhi saat sambutan pembukaan Bahsul Masail.
Pewarta: Yuniar Indra
