Islam mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan keadilan yang kemudian diarahkan kepada umat manusia agar dapat berperilaku sesuai ajaran ajaran agama Islam yang telah ditetapkan.
Islam tidak hanya suatu keyakinan, tetapi juga sebuah sistem pandangan hidup manusia yang memengaruhi cara berinteraksi dalam lingkungan masyarakat. Menurut pandangan Islam, perilaku manusia harus sesuai dengan ajaran Islam agar dapat tercipta keharmonisan dan kesejahteraan bagi umat manusia.
Perilaku Manusia Sesuai Ajaran Islam
Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa aspek perilaku manusia yang sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam.
Iman dan Taqwa
Dimulai dari pondasi iman dan taqwa. Iman, atau sebuah kepercayaan seseorang yang kuat kepada Allah, menjadi perilaku yang utama bagi seorang muslim. Taqwa, atau sebuah kesadaran seseorang akan Allah dalam setiap perbuatan yang dilakukannya, mengarahkan setiap umat manusia untuk berperilaku dengan jujur dan adil.
Akhlak Mulia
Islam mendorong seluruh umatnya untuk meningkatkan akhlak mulia dan membiasakannya dalam setiap aspek kehidupan. Rasulullah Muhammad Saw merupakan rahmat bagi seluruh alam yang dikenal sebagai “Rahmatan Lil Al-Amin “. Oleh sebab itu, umat Islam diwajibkan meneladani semua akhlak mulianya dalam berinteraksi dengan sesama umat manusia, termasuk dalam sikap sabar, kasih sayang, dan keramahan.
Keadilan dan Kesetaraan
Islam mengedepankan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan setiap manusia. Setiap individu, tanpa memandang ras,suku atau status sosial, mempunyai hak-hak yang harus dihormati dan dilindungi.Kesetaraan, dalam konteks agama, menunjukkan bahwa semua umat manusia mempunyai nilai yang sama di mata Tuhan.
Pemahaman ini mendorong perilaku yang inklusif dan menghormati hak asasi setiap individu.Dengan menerapkan keadilan dan kesetaraan dalam perilaku sehari-hari sesuai ajaran agama, manusia diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang adil, saling menghormati, dan mendorong keharmonisan antarindividu dalam kerangka nilai-nilai spiritual.
Kesederhanaan dan Menjauhi Kemewahan Berlebihan
Dalam tuntutan Islam, perilaku manusia mencakup sikap kesederhanaan dan menjauhi kemewahan berlebihan. Umat manusia tidak diajarkan untuk terlalu mencintai duniawi dan kekayaan materi. Dan kesederhanaan menjadi nilai yang dianjurkan agar manusia tidak mudah terjerumus dalam ketamakan dan materialisme.
Kesederhanaan dianggap sebagai nilai positif yang ditekankan agar terbentuknya sebuah perilaku manusia dalam ajaran Islam. Kesederhanaan mencakup penghargaan terhadap kehidupan yang sederhana, menjauhi segala kemewahan berlebihan, dan memandang harta benda hanya sebagai ujian dari Allah yang harus kita dikelola dengan bijak.
Pengajaran Islam mengedepankan pentingnya menjauhi kemewahan yang berlebihan sebagai langkah untuk menghindari manusia dari kesombongan dan kesesatan moral. Rasulullah Muhammad dikenal sebagai sosok yang hidup dengan kesederhanaan, memberikan contoh bahwa kehidupan yang baik tidak selalu terkait dengan kemewahan material.
Kepedulian Sosial dan Kemanusiaan
Perilaku peduli terhadap sesama dan membangun masyarakat yang adil dan harmonis termasuk dalam ajaran Islam. Perilaku yang sesuai tuntutan dalam Islam melibatkan pemberian sedekah, bantuan kepada sesama manusia yang membutuhkan, serta kepedulian seseorang terhadap lingkungan dan makhluk hidup lainnya.
Keteladanan dalam Keluarga
Dalam ajaran Islam perilaku manusia juga tercermin dalam peran keluarga. Islam mengedepankan pentingnya kehidupan sebuah keluarga yang harmonis dan penuh dengan kasih sayang,perilaku hormat, dan tanggung jawab.
Taat pada Hukum Allah dan Sunnah Rasul
Taat kepada Allah dan Sunnah Rasul merupakan suatu prinsip utama dalam banyak ajaran ajaran agama, terutama dalam ajaran Islam. Taat kepada Allah berarti patuh dan menjalankan semua perintah-perintah yang terdapat dalam al-Quran. Ini mencakup menjalani kehidupan dengan mematuhi nilai-nilai moral dan etika yang telah diajarkan oleh agama.
Ketaatan pada hukum Allah dan Sunnah Rasul merupakan salah satu tuntutan perilaku manusia dalam Islam. Islam mempunyai pedoman hukum dan etika yang harus ditaati dan diikuti oleh umatnya. Taat pada aturan-aturan agama akan membentuk sebuah masyarakat yang tertib dan adil.
Pendidikan dan Pembangunan Diri
Islam menjadi pendorong bagi umatnya untuk mencari ilmu dan terus-menerus mengembangkan diri. Pendidikan dan pembangunan diri menjadi aspek penting dalam perilaku manusia yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan adanya pengetahuan yang luas, individu dapat memberikan kontribusi positif dalam lingkungan masyarakat.
Menjauhi Perilaku Maksiat dan Haram
Sesuai dengan tuntutan Islam, perilaku manusia melibatkan menjauhi perilaku maksiat dan haram karena termasuk larangan Allah. Islam memiliki dan memberikan batasan-batasan yang jelas terhadap tindakan manusia yang dapat merugikan dirinya sendiri atau orang lain. Menjauhi perilaku maksiat dan haram adalah suatu bentuk taqwa dan ketaatan pada perintah Allah.
Ini melibatkan kesadaran akan norma-norma moral, etika, dan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama untuk menciptakan kehidupan yang bermakna dan bermanfaat. Maksudnya adalah agar manusia menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama, menghindari perbuatan dosa, dan mencari keberkahan dalam setiap tindakan.
Berusaha untuk Kesejahteraan Bersama
Islam juga mengajarkan konsep ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan seiman. Perilaku yang sesuai dengan tuntutan Islam meliputi semangat untuk menciptakan kesejahteraan bersama, saling membantu, dan bekerja sama demi kebaikan bersama dapat menjadi landasan terbentuknya sebuah masyarakat yang adil dan berkeadilan.
Kesimpulannya, perilaku manusia sesuai dengan tuntutan Islam mencakup iman yang kuat, akhlak mulia, keadilan, kesederhanaan, dan kemanusiaan. Islam memberikan pedoman yang komprehensif untuk membentuk perilaku yang dapat membawa kebaikan bagi individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengamalkan ajaran-ajaran ini, umat Islam diharapkan dapat menjadi agen perubahan positif dalam dunia yang semakin kompleks ini.
Baca Juga: Tuntunan Akhlak Sebagai Pilar Kehidupan
Ditulis oleh Hizbi Hulyatul Muna, mahasiswi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung