sumber gambar: www.google.com

Oleh: Silmi Adawiya*

Memiliki hati yang keras, badan yang lemah, serta susah dalam mendapatkan rezeki adalah tiga hal yang tak diinginkan oleh setiap insan yang bernyawa. Namun tak bisa dipungkiri jika salah satu dari tiga hal tersebut silih berganti berdatangan dan menetap bak seorang tamu dalam rumah kita.

Memiliki hati yang keras menyebabkan kita tidak lagi merespon apa yang dititahkan oleh Allah, memiliki badan yang lemah membuat kita hanya bisa sedikit beraktivitas, susah mendapatkan rezeki membuat kita susah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tiga hal yang disebutkan di atas bisa dikatakan sebagai tiga hal yang negatif. Sebisa mungkin kita tidak dijamah olehnya. Lantas bagaimana caranya? Jika ingin memiliki hati yang lembut, badan kuat, dan gampang mendapatkan rezeki, maka tinggalkan banyak bicara yang tidak bermanfaat.

Dalam kitab Tanbihul Mughtarrin disebutkan:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

كلام الرجل فيما لا يعنيه يقسى القلب ويوهن البدن ويعسر أساب الرزق

“Banyak bicara yang tidak bermanfaat itu membuat hati keras, badan lemah, dan juga susah mendapatkan rezeki.”

Meninggalkan banyak bicara yang tak bermanfaat adalah satu satu sifat seseorang yang beriman. Sebab perbuatan sia-sia itu tidak diridhai oleh Allah, bukan contoh dari Rasulullah serta bukan pula karakter orang-orang beriman.

Dalam QS Al Mu’minun ayat 3 disebutkan:

وَ الَّذينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ َ

”Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” 

Prof Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menyebut, “AI-Laghwi” dari kata “Laghoo”, artinya perbuatan atau kata-kata yang tidak ada faedahnya, tidak ada gunanya, tidak ada nilainya. Baik senda-gurau atau main-main yang tak ada ujung pangkalnya.

Kalau banyak bicara yang percuma dan sia-sia, itu menunjukkan pribadinya memang senilai itu rendahnya.  Oleh karena itu, setiap pribadi orang beriman, ia senantiasa memperhatikan kata-katanya dalam berbicara.

Sebab, sebagaimana ciri-ciri orang beriman di dalam awal Surat Al-Mu’minun, yakni mampu menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. 

Dengan demikian, meninggalkan banyak bicara yang tidak bermanfaat adalah satu hal yang mengundang banyak kebaikan.

Diantaranya adalah bukti keimanan yang nyata, melembutkan hati, menyehatkan badan, dan juga gampang mendapatkan rezeki. Oleh karena itu, barangsiapa yang sedang merasakan tidak enaknya hidup yang diwarnai dengan hati yang keras, badan yang lemah, dan susah mendapatkan rezeki, bersegerelah menengok dan mengevaluasi diri.

Apakah diri ini masih banyak bicara yang tidak bermanfaat? Jika iya, yuk segera tinggalkan. 

—————————————————————

*Alumnus Pondok Pesantren Putri Walisongo, saat ini melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Jakarta.