Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan untuk Pesantren Tebuireng Jombang yang diterima langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH. Abdul Hakim Mahfudz. (Foto: Ulinnuha)

Tebuireng.online — Wacana pengembalian santri ke pesantren masing-masing di tengah grafik pandemi coronavirus disease (Covid 19) yang belum menurun, membuat pemerintah daerah memberikan perhatian khusus. Termasuk Provinsi Jawa Timur sebagai basis sekitar 6.000 pesantren yang tersebar di 38 kabupaten/kota.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur pun mencanangkan program Pondok Pesantren Tangguh Semeru (Sehat Aman Tertib Rukun). Salah satu pesantren yang ditunjuk adalah Pesantren Tebuireng.

Pencanangan Pesantren Tebuireng sebagai Pesantren Tangguh Semeru dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Gubernur Jatim ke Kabupaten Jombang, Selasa (16/06/2020) siang. Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah dan Kapolda Jatim Irjen Pol. Mohammad Fadil Imran turut hadir mendampingi Khofifah dalam kunjungan tersebut. Tampak juga Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Kapolres Jombang AKBP Agung Setio Nugroho, Kejari Jombang Yulius Sigit Kristanto, dan Dandim Jombang Letkol Triyono.

Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dan Nyai Hj. Lelly Abdul Hakim di Ndalem Kasepuhan. Setelah prosesi penyambutan dengan pengalungan surban untuk Gubernur, Pangdam, dan Kapolda, Pengasuh Pesantren Tebuireng dan Kapolres Jombang mempresentasikan kesiapan protokol Ponpes Tangguh di hadapan Forkopimda Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyebut Tebuireng sebagai pesantren yang memiliki resonansi dengan skala nasional. Untuk itu, mantan Menteri Sosial ini meminta agar Tebuireng bisa menjadi contoh dan membantu pemerintah dalam memberikan dawuh-dawuh terkait penanganan covid-19.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Di hadapan rombongan Forkopimda, Gus Kikin memaparkan data mengenai kesiapan Pesantren Tebuireng menyongsong normal baru. Dijelaskannya, santri yang direncanakan akan kembali ke pondok pesantren adalah santri kelas akhir, baik jenjang SLTP maupun SLTA.

“Setelah datang, santri akan kita isolasi 14 hari di tempat khusus yang telah disediakan. Yakni di gedung Universitas Hasyim Asy’ari dan Ma’had Aly . Setelah 10 hari isolasi, akan kami adakan rapid test,” ungkap Gus Kikin.

Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah mengaku berupaya sangat serius dalam membantu pesantren melindungi aset bangsa, yaitu santri dan kiai, dari bahaya Covid 19. Ia berharap, Pesantren Tebuireng yang legendaris bisa bekerjasama dengan pemerintah dan TNI/Polri.

“Nanti jangan kaget nggih kiai, kalau anggota TNI/Polri keluyuran di sini. Mereka akan melakukan evaluasi setiap harinya,” ujarnya.

Widodo menegaskan sekali lagi bahwa santri adalah aset bangsa, sehingga harus benar-benar dijaga. “Kalau ada yang kena, kita pasti dipanggil ke Jakarta. Saya senang di sini tidak diberlakukan sungkem, demi kebaikan bersama,” tambahnya.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengapresiasi Tebuireng yang cepat tanggap dengan membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid 19. Baginya, dengan bantuan tim itu, semua langkah pencegahan dan pemenuhan protokol kesehatan dapat dilakukan.

Kapolda juga mengaku siap berkoordinasi secara berkelanjutan dengan pihak Tebuireng melalui pertemuan virtual dengan aplikasi Zoom. Hal itu akan ia gunakan untuk menambah ilmu, wawasan, silaturahmi, sekaligus melakukan evaluasi dan asesmen program Ponpes Tangguh Semeru.

“Saya ini Kapolda baru sebulan empat hari. Mohon bimbingannya. Kami juga mohon doa agar kerja kami lancar dan segera kita dibebaskan dari corona,” pintanya.

Selain Pesantren Tebuireng, kunjungan kerja Forkopimda Jatim juga menyosialisasikan Pesantren Tangguh ke Pondok Pesantren Tambakberas, Perusahaan Tangguh di PT DMA Nglames dan Kampung Tangguh, Desa Joho.

Pewarta: Abror Rosyidin