tebuireng.online- Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP A. Wahid Hasyim menyelenggarakan acara perpisahan dan pentas seni kelas akhir. Acara yang diselenggarakan Kamis (28/4/2016) ini dimeriahkan dengan berapa tampilan baik dari siswa kelas akhir, guru, dan siswa kelas VII dan VIII.
Acara yang diadakan oleh OSIS ini berlangsung dengan meriah dan hampir tidak ada kendala, seperti yang dikatakan oleh Mahmud guru Bimbingan Konseling (BK) SMP A. Wahid Hasyim ketika diwawancarai oleh tebuireng.online. Acara ini sudah menjadi acara tahunan sehingga tidak terlalu ada kendala dan telah disiapkan kurang lebih setengah bulan dan untuk penampilan siswa dilatih kurang lebih seminggu.
“Acara ini bertujuan untuk menjadi wadah dan ajang bagi siswa untuk berkreasi dan menampilkan bakat dan minat dari masing-masing siswa, karena melihat dari keseharian mereka yang mayoritas mampu untuk berkreasi,” lanjut Mahmud yang merangkap sebagai pembina OSIS SMP A. Wahid Hasyim.
Selain itu, acara ini juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan di Jawa Timur seperti PT Maspion dan PT Semen Indonesia. Menurut Ketua Panitia Acara Dimas Aji Prabowo sebulan sebelum acara pentas seni berlangsung telah dilaksanakan juga kegiatan class meeting. Acara ini juga dalam rangka perpisahan siswa kelas IX. “Semoga kelas IX bisa lulus dengan nilai yang memuaskan dan bisa melanjutkan ke sekolah yang menjadi impiannya,” ujar siswa kelas VIII ini.
Sebagai ajang mengembangkan bakat dan minat siswa, guru menyediakan fasilitas sehingga tidak mengganggu proses belajar siswa agar siswa bisa tampil maksimal. Berbagai penampilan disuguhkan oleh siswa-siswa SMP A. Wahid Hasyim, antara lain istighasah, qasidah, opera bahasa Jawa yang dilatih oleh Dewi selaku guru bahasa Jawa, beat box, pantomim, band, dan acara puncaknya yaitu Generation of AWH 13-16, serta beberapa acara lainnya.
Selain siswa, guru juga memeriahkan acara ini dengan menampilkan band guru. Acara yang dibuka dengan penampilan banjari ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apabila pada tahun sebelum-sebelumnya acara ini selalu mengundang performer dari pihak luar, seperti band luaran, namun kali ini cara ini dikemas berbeda. “Karena berdasarkan evaluasi dan pertimbangan para guru bahwasanya melihat kondisi anak sekarang mayoritas mengikuti tingkah yang kurang baik. Jadi, hal tersebut dijadikan sebagai antisipasi terhadap perkembangan anak,” ungkap Mahmud.
Pentas seni diharapkan menjadi ajang yang benar-benar menampung bakat dan minat siswa, seperti ujar Sulton Kamal Faza salah seorang siswa yang turut memeriahkan penampilan di atas panggung. “Sebenarnya malu tapi senang bisa tampil dan mencari pengalaman baru di atas panggung,” pungkasnya. (Novi/Fara)