Dalam Kegundahan
Oleh: Albii*
Di kamar sepi hati merenung
gundah menyelinap, tak terungkap oleh kata-kata
seperti angin malam yang berbisik pelan
kegundahan hati mengalun dalam kesunyian
bertanya pada bintang-bintang di langit
mengapa hati ini dipenuhi rasa gundah?
seperti daun yang jatuh dalam senja
kegundahan menyatu dengan bayang-bayang waktu
takdir bertanya, dengan bisikan yang lembut
mengapa hati ini terjerat dalam keraguan
di mata yang redup, terpantul kegelisahan
kegundahan hati, menjadi rahasia yang tersembunyi
dalam purnama, hati menari dalam keheningan
mencari jawaban dalam kilauan cahaya
namun, gundah tetap setia, merajai rasa
seperti air yang mengalir dalam sungai hati
dalam kegundahan, terdapat keindahan yang tersamar
seolah melukis lukisan dalam warna-warna gelap
hati yang gelisah, seperti pelukis yang mencipta
kisah gundah hati, menjadi puisi yang tak terduga
Kisah Cinta Abadi
Di tengah padang pasir, terukir kisah cinta
seperti laila dan majnun, dua jiwa yang merana
laila, bunga yang mekar di lembah hati
majnun, pria yang terhanyut dalam pesona tak terlupakan
pertemuan pertama, seperti dentingan senja
mata mereka bersatu, cinta yang tak bisa diungkapkan
seperti pena yang melukis di kertas malam
laila dan majnun, di dalam cerita abadi mereka terlahir
namun, rintangan datang, takdir memisahkan
seperti pasir yang terbawa angin, mereka terpisah
majnun, gelisah dalam kehilangan
laila, terkurung dalam rindu yang mendalam
dalam sunyi, mereka bersatu melalui hati
majnun, menyusuri gurun dengan cinta yang tak terukur
laila, menunggu di balik batas mimpi
seperti kisah cinta yang abadi, tak tertahankan
dalam pelukan angin gurun yang tak berujung
cinta laila dan majnun, mengalir seperti sungai
di antara pasir yang menyaksikan kisah mereka
kisah cinta tak terpadamkan, hingga akhir jalan
Penantian Panjang
Meriam waktu yang bertalu-talu
hati riang menari dalam irama penantian
seperti bunga yang mekar setelah hujan panjang
cerita cinta muncul dalam sinar senyum yang cerah
penantian panjang, bagai melodi yang mengalun
mengisi ruang hati dengan getaran sukacita
sebagai pelaut yang menantikan cahaya mercusuar
hati riang mengikuti jejak keberhasilan yang dekat
di sudut hati yang dulu sunyi
penantian membuka pintu kebahagiaan
seperti matahari yang bersinar setelah malam gelap
hati riang menerima anugerah cinta yang ditunggu
jejak langkah yang panjang, seakan tak berbatas
kini berujung pada pangkuan kebahagiaan
dalam riangnya hati, seperti anak-anak yang bermain
penantian panjang berubah menjadi tarian sukacita
melodi cinta menyatu dengan sorak riang
seakan alunan gembira merayakan kemenangan
penantian panjang, seperti babak baru yang dimulai
dalam hati riang, cinta memancar dan bersemi.
*Mahasiswa KPI Unhasy.