Tebuireng.online— Mudir Bidang Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng adakan pertemuan pembina dengan pengasuh dalam rangka sosialisasi kegiatan pelatihan dan pendampingan Pesantren Ramah Santri, yang dilaksanakan di gedung Yusuf Hasyim, pada Rabu (11/9/2024) yang dimoderatori langsung oleh Achmad Sidiqur Rozaq.
Sambutan pertama disampaikan oleh Mudir Bidang Pembinaan Pondok, H. Lukman Hakim BA., menyampaikan mengenai agenda yang akan diadakan dan diikuti oleh semua pembina, yaitu: Pembina Pondok Putri, Pondok Putra, Kesamben dan Trensains.
“Semua pengurus dan pembina akan mendapatkan pelatihan bimbingan dengan tujuan untuk menjadikan santri Tebuireng lebih baik,” ungkapnya.
Beliau mengungkap pelatihan ini dilaksanakan melihat fenomena yang terjadi soal permasalahan-permasalahan terhadap santri yang mana permasalahan itu selalu terjadi, seperti faktor tidak kerasan di pondok yang disebabkan karena temannya atau faktor lainnya.
“Akan tetapi sebelum ke santri semua pengurus dan pembina harus memahami dulu, bagaimana supaya santri nyaman dengan pembina,” lanjut Pak Lukman.
Ia berharap pelatihan itu nantinya tidak hanya bermanfaat untuk santri akan tetapi juga sangat bermanfaat untuk pribadi.
Baca Juga: Tebuireng Adakan Pendampingan untuk Pembina dan Pengurus Pesantren
Selain Mudir Pembinaan Pondok hadir juga Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng, Ir. H. Abdul Ghofar sekaligus menambahkan penjelasan mengenai pelatihan ramah santri tersebut.
“30 pembina yang mengikuti Training of Trainer Ramah Santri selama dua hari yang nantinya akan menjadi tutor pembina lainnya dengan membagi beberapa kelompok. Hal ini tentunya sangat manfaat untuk kita di masyarakat, karena didalamnya juga menjelaskan mengenai bagaimana cara berkomunikasi dan problem solving,” jelasnya.
Gus Ghofar menyampaikan, “tentu harapan kami permasalahan-permasalahan yang terjadi di pesantren tidak terulang kembali,” imbuhnya.
Untuk merealisasikan hal itu, insyaalah tahun yang akan datang mahasantri yang daftar masuk di Ma’had Aly akan dilakukan tes psikologi dan mental dengan tujuan untuk menghindari pembina yang memiliki emosi tinggi, yang hal tersebut dapat berdampak tidak baik untuk santri.
“Dan tentunya harapan kami kepada pembina, benar-benar bisa mendampingi santri,” tuturnya.
Selain Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng dan Mudir Bidang Pembinaan Pondok, Pengasuh Tebuireng juga hadir dan memberikan nasihat penting kepada para pembina dan pengurus untuk memperhatikan kualitas keilmuan, khususnya dengan banyak membaca karya-karya kitab peninggalan KH. Hasyim Asyari salah satunya kitab Adabul Alim Wal Muta’allim.
“Satu orang yang berilmu itu lebih utama dari seribu orang yang beribadah. Ilmu itu bukan qala wa qila, disampaikan dan didengarkan, melainkan sejatinya ilmu itu diamalkan.” Ungkapnya.
Turut hadir juga, Mudir Bidang Pembinaan Lembaga Pendidikan H. Khusnadi Said, Mudir Bidang Pembinaan Pesantren Cabang, H. Agus Abdul Mughni, Seluruh Pimpinan Pondok di bawah naungan yayasan Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng, Seluruh Koordinator dan Pembina Santri Pesantren Tebuireng.
Pewarta : Qurrotul Adawiyah