CURRICULLUM VITEA ITU KOSONG

Ada syair yang sangat tepat menggambarkan kepulangan Yai Ka’ ke pangkuan Sang Khaliq. Walau syair ini gelap tak diketahui secara siapa penulisnya, dalam sejumlah referensi hanya disebutkan “wa qala ba’dh al-syu’ara'”, saat mengutipnya. Kesaksian kiai Husein Muhammad dalam “Sang Zahid : Mengarungi Sufisme Gus Dur”, syair yang sangat reflektif, indah dan mengaduk aduk emosi ini sering ditembangkan oleh Gus Dur. Simaklah–dalam kondisi santri santri dibekap kerinduan kepada Yai Ka’–syair ini :

ولدتك امك ياابن ادم باكيا
والناس حولك يضحكون سرورا
فاجهد لنفسك ان تكون اذابكوا
فی يوم موتك ضاحكا مسرورا

Ketika ibu melahirkan kamu, Wahai anak cucu Adam.
Engkau menangis, sedang orang orang disekitarmu
Menyambutmu dengan riang
Maka, bekerjalah sungguh sungguh untuk dirimu sendiri
kertika engkau tak lagi bersama mereka selamanya,
mereka menangis tersedu sedu
Sedang engkau pulang sendiri
Dengan senyuman menawan

Pastilah, mendengar atau membaca berita kepulangan Yai Ka’, ribuan santri beliau yang tersebar di seantero nusantara berduka dan tak tahan membendung air mata. Namun bagi Yai Ka’, sebagaimana dilukiskan oleh syair tadi, justru beliau berbalut senyuman menawan. Yai Ka’ telah menebar tadharru’, takhasyu’ dan ta’abbud secara tuntas, saatnya menuainya. Dengan keikhlasan mendidik santri, tak henti berproses dalam mengusir kebodohan sepanjang hayat dan kecintaannya kepada pesantren Tebuireng, rasanya rahmat beristana surga layak menjadi miliknya.

Keikhlasan dan keridhaan atas bagian yang menjadi jatah dariNya, menjadi begitu mengalir menjalani dan mengisi kehidupan. Tak terjumpai goresan iri, dengki, sombong. Yang menonjol, qanaah, sabar dan tawakkal. Ketika banyak di lingkungannya pemburu gelar, harta dan kuasa, Yai Ka’ asyik masyuk dengan pilihan hidupnya. Pada saat banyak orang berbangga dengan capaian ini dan itu, beliau tak terusik dan malah tersenyum. Nah, sewaktu Yai Ka’ disodori mengisi curricullum vitea-nya. “Dikosongi wae”, ujar beliau.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

(Catatan:  H. Cholidy Ibhar santri Tebuireng angkatan 1970-1980. Kini menjadi Dosen di IAINU dan Direktur Local Govermen Reseach dan Consulting, tinggal di Kebumen Jawa Tengah)