Oleh: Luluatul Mabruroh*
Selama ini mungkin beberapa orang bertanya-tanya tentang nikmat dan siksa dalam kubur apakah benar-benar ada atau tidak? Sebab di antara beberapa kalangan terdapat orang Islam yang mengingkari akan nikmat dan siksa dalam kubur sekaligus menunjukkan kebodohan yang keterlaluan.
Padahal sesungguhnya Al Quran dan As-Sunnah menyampaikan adanya nikmat dan siksa di alam kubur seperti dalam firman Allah:
النار يعرضون عليها غدوا وعشيا، ويوم تقوم الساعة أدخلواالفرعون أشد العذاب
Artinya: kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada Malikat); “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. (QS. Al-Mu’minun : 46)
Ayattersebut memberikan pengertian bahwa sesungguhnya neraka ataupun adzab ditampakkan kepada Fir’aun dan kaumnya baik pada pagi maupun malam hari. Penampakan seperti ini adakalanya di dunia, di alam kubur maupun di akhirat.
Begitu pun dengan nikmat yang akan ditampakkan pada masing-masing dunia. Rasulullah SAW juga bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Nasai dan Imam Muslim : لولا أن تدافنوا لدعوت الله ان يسمعكم عذاب القبر “Jika sekiranya engkau tidak menyembunyikan diri, sungguh aku bermohon kepada Allah, agar kamu diperdengarkan siksa kubur.”
Begitu pula Hadratussyaikh pernah menyampaikan bahwa Imam Bukhari Muslim, Tirmidzi, Nasai dan Abu Dawud telah menceritakan suatu hadits: “Bahwasanya Nabi SAW pernah melewati dua kuburan, lalu beliau berkata: Kedua orang laki-laki itu sedang disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Salah satunya yaitu pengadu domba, sedangkan yang lainnya dia tidak menutup diri sewaktu kencing. Kemudian Nabi meminta pelepah kurma yang masih basah dan dibelah menjadi dua. Dan beliau menancapkan satu belah kayu kurma untuk kuburan yang satu dan menancapkan pula untuk yang satunya, kemudian beliau berkata : Mudah-mudahan kedua orang laki-laki (maksudnya yang ada dalam kuburan tersebut) diringankan siksanya selama kedua pelepah kurma itu tidak kering”.
Penjelasan di atas kiranya cukup sebagai pengertian, bahkan lebih dari itu sebagai muslim yang menghendaki untuk dapat sampai kepada sesuatu yang benar melalui jalan yang benar, yakni kebenaran tentang adanya nikmat dan siksa kubur menurut pandangan agama Islam, dengan melalui jalan pemikiran yang didasarkan kepada nash-nash yang bersumber dari Al Quran dan AL-Hadits.
Disarikan dari tulisan K.H. Ali Ma’shum yang berjudul Hujjah Ahlussunnah Wal-Jamaah
*Santri Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang.