niat qadha puasa ramadan
niat qadha puasa ramadan

Bulan suci Ramadan sudah lewat beberapa bulan belakangan. Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa saat Ramadan. Namun, tidak sedikit di antara kita saat melakukan ibadah puasa memiliki udzur atau mendapat rukhshah (keringanan), sehingga tidak dapat menjalankan ibadah puasa saat itu. Tetapi puasa yang tertinggal tersebut tetap wajib diqadha atau diganti di kemudian hari. Sebagaimana tertera dalam kitab fiqih Fathul Mu’in sebagai berikut:

ويجب قضاء ما فات ولو بعذر من الصوم الواجب كرمضان ونذر وكفارة بمرض أو سفر أو ترك نية أو بحيض أو نفاس

Dan wajib mengqadha puasa wajib yang tertinggal, seperti puasa ramadan, nadzar, dan kafarat. Meskipun tertinggalnya itu disebabkan karena udzur, seperti sakit, sedang dalam perjalanan, karena lupa membaca niat, atau wanita yang sedang haid dan nifas.

Berikut niat dalam melakukan puasa qada,

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

“Aku niat puasa esok hari daripada mengqadha puasa bulan Ramadan karena Allah ta’ala.”

Adapun tata cara dalam melakukan qada puasa Ramadan atau qada puasa lainnya, itu sama dengan puasa pada umumnya, yaitu dengan mememuhi syarat, rukun, dan fardlu puasa.

Yang harus diperhatikan ialah puasa qadha Ramadan merupakan puasa wajib. Maka niat harus dibaca pada malam hari, sebelum fajar terbit. Puasa qada Ramadan akan menjadi puasa sunah biasa jika niatnya dibaca setelah terbit fajar, artinya tidak mengganti puasa wajib yang tertinggal tersebut.


Alfahrizal, mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari