Genre lagu dangdut merupakan salah satu genre yang sedang disukai oleh kalangan remaja beberapa tahun terakhir ini. Lagu dangdut sendiri semakin hari semakin bervariasi, misalnya di-mix dengan genre lagu pop dibalut lirik bahasa Jawa. Selain itu, lirik lagu dangdut yang mengandung unsur patah hati pun tak kalah diminati, atau dalam bahasa milenialnya lebih dikenal sebagai lagu ambyar atau satru.
Kebanyakan dari mereka hanya sebatas menyukai dan menikmati alunan musiknya saja yang rancak dan liriknya pun mudah dihafal. Namun, sedikit sekali dari mereka yang meresapi dan mencoba mencari tahu tentang apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan oleh sang pencipta lirik dalam lagu ciptaannya itu.
Salah satu lagu yang bergenre dangdut tersebut ialah lagu “Sayang 2” yang dipopulerkan sejumlah artis dangdut di media sosial terutama Youtube. Lagu yang diciptakan oleh Anton Obama ini jika kita mampu untuk meresapi tiap baris liriknya mengandung munajat cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut lirik lagu dan terjemahannya:
Coba rungokna
[Coba dengarlah]
Tembang kangenku iki
[Tembang kangenku ini]
Dewi asmara tulung omongna
[Dewi asmara tolong sampaikan]
Aku isih ngenteni
[Aku masih menunggu]
Dalam baris lirik lagu di atas, seakan menggambarkan seseorang yang sedang merindukan Nabi Muhammad SAW dan seraya berdoa supaya bisa dipertemukan dengan sang penuh cinta dan kasih.
Ombak segara
[Ombak samudra]
Kok sajak ngelingake
[Kok seperti mengingatkan]
Nambahi kangenku saya gede
[Menambah besarnya rinduku]
Nganti kepati pati
[Sampai tak bisa dilepaskan]
Dalam baris lirik di atas, menggambarkan betapa rasa rindu terhadap Nabi Muhammad SAW seakan kian hari kian bertambah seperti deru ombak di lautan yang tak bisa terbendung deruannya.
Andaikan sayangku sak iki
[Andaikan sayangku sekarang]
Isih ana ning kene
[Masih ada di sini]
Kita akan slalu memadu cinta
[Kita akan selalu memadu cinta]
Bungahing atiku
[Bahagianya hatiku]
Sedihing atiku
[Sedihnya hatiku]
Hanya dalam mimpi
[Hanya dalam mimpi]
Lalu, pada potongan lirik di atas, menggambarkan seorang yang berusaha menghadirkan Nabi Muhammad SAW di hadapannya, dan membayangkan betapa nikmatnya bermadu kasih dan berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Walau mungkin demikian itu hanya terjadi lewat mimpi, tak menjadi hambatan seseorang untunk tetap bahagia dengan Nabi Muhammad SAW.
Rina lan wengi
[Siang dan malam]
Mata iki angel dieremake
[Mata ini sulit dipejamkan]
Mung lam lamat
[Selalu terngiang]
Esem lan manismu
[Senyum dan manismu]
Kapan ku bertemu
[Kapan ku bertemu]
Sak kedeping mata
[Meski hanya sekejap mata]
Wis marem atiku
[Sudah puas hatiku]
Dalam akhir barisan lirik di atas, menggambarkan kesungguhan seseorang untuk bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, dengan cara bersholawat pada Nabi Muhammad SAW siang dan malamnya. Meskipun andaikan telah mampu berjumpa walau hanya sekedar satu kedipan mata saja, sudah mampu memuaskan dahaga sang perindu kepada kekasih yang dirindukannya. Bagi seorang santri, nyanyian lagu ambyar bukanlah hanya tentang cinta pada seorang wanita. Tapi ada cinta yang melebihi itu, yakni rindu berjumpa dengan baginda Rasulullah SAW.
Ditulis oleh Muhammad Habib Al Ansori, Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari