Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohammad Nashir, Ph.D., A.K., saat menyampaikan Orasi Ilmiyah di Wisuda Hafidh PP. Madrasatul Qur'an Tebuireng, Ahad (20/12/2015)
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohammad Nashir, Ph.D., A.K., saat menyampaikan Orasi Ilmiyah di Wisuda Hafidh PP. Madrasatul Qur’an Tebuireng, Ahad (20/12/2015)

tebuireng.online– Dalam lawatannya ke Kabupaten Jombang, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Muhammad Nashir, Ph.D., A.K., menghadiri Wisuda Hafidl ke-XXVII Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang, Ahad (20/12/2015) di halaman dalam pondok tersebut. Prof. Muhammad Nashir yang hadir sedikit terlambat datang dari jadwal semula, dalam sambutannya menyampaikan Orasi Ilmiyah tentang “al-Qur’an Sebagai Poros Keilmuan.”

“Indonesia pada tahun 2020 dan 15 tahun kemudian akan mengalami masa Bonus Demografi, dimana usia Angkatan Kerja memiliki rasio tertinggi bila dibandingkan anak-anak ataupun usia tua,” ungkap Rektor Universitas Diponegoro Semarang ini. Melihat kondisi tersebut, menurut Prof. Nashir, Indonesia akan lebih mudah menerapkan MDG (Millenium development goal). Dalam MDG nanti Bangsa Indonesia akan membutuhkan SDM berkualitas baik dan bermoral tinggi. Pondok Pesantren, lanjut beliau, adalah jawaban terbaik dalam menjawab problematika ini.

Sebelum mengakhiri pidatonya, beliau menukil sebuah maqolah dari Imam Ghozali, “Al-ilmu ilmaan, ilmu abdan wa-ilmu adyan (ilmu ada dua, ilmu fisik dan ilmu agama).” Ilmu agama (adyan) hukumnya fardlu ‘ain dan ilmu fisik (abdan) hukumnya fardlu kifayah.

“Kepada seluruh santri saya berpesan, jangan sesekali menyepelehkan ilmu pengetahuan. Kita tetap harus mengkaji ilmu pengetahuan umum tidak hanya ilmu agama,” pesan beliau. Bahkan alumnus Pesantren al-Ishlah Kediri ini, menjanjikan beasiswa bagi santri penghafal al-Qur’an jika ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan mengambil studi ilmu umum.

Acara selanjutnya adalah penandatangan prasasti peresmian

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Menristek Dikti, Gus Didik, Kiai Musta'ien, dan perwakilan BPRS Lantabur Tebuireng, menandatangani MoU kerjasama pendidikan dengan Unipdu dan Unhasy
Menristek Dikti, Gus Didik, Kiai Musta’ien, dan perwakilan BPRS Lantabur Tebuireng, menandatangani MoU kerjasama pendidikan dengan Unipdu dan Unhasy

gedung baru SMP al-Furqon, salah satu unit pendidikan PPMQ oleh Menteri Mohammad Nashir dan penandatanganan MoU beasiswa pendidikan bagi para penghafal al-Qur’an lulusan PPMQ dari Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum Peterongan Jombang dan Yayasan Unhasy. Beasiswa ini dimaksudkan agar para penghafal al-Qur’an memiliki prestasi akademik dengan meneruskan studi di Unipdu dan Unhasy, sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.

Prosesi Wisuda diawali dengan seluruh penyampaian sumpah hafidl al-Quran. Dalam sumpah tersebut, mereka berjanji akan menjaga hafalan, taat kepada perintah Allah dan rasulnya. Dalam pr

Prosesi Wisuda Hafidl, salahs satu peserta tak kuasa menahan haru.
Prosesi Wisuda Hafidl, salahs satu peserta tak kuasa menahan haru.

osesi ini, isak tangis haru menyelimuti para wisduwan dan para hadirin. Ada yang berbeda dengan prosesi wisuda tahun-tahun sebelumnya, setelah wisudawan turun dari mimbar agung untuk penyematan, menuju orang tua masing-masing, melakukan sungkeman, disusul kemudian prosesi wisudawan binnadlar.

Kedua penerima penghargaan bersama orang tua saat menerima hadiah dari BPRS Lantabur Tebuireng
Kedua penerima penghargaan bersama orang tua saat menerima hadiah dari BPRS Lantabur Tebuireng

Dalam wisuda setiap tahunnya, PPMQ tidak lupa memberikan apresiasi kepada wisudawan haffidl yang memiliki rekor tempo waktu mengahafal tercepat dan memiliki akhlak yang baik. Ali Nurus Shobah, santri kelas XI-MAK-1 berhasil menerima penghargaan itu. Santri asal Banyuwangi ini menghafal al-Qur’an 30 juz hanya dalam waktu 1,5 tahun. Selain itu dia juga memiliki prestasi akademik yang bagus baik ditingkat kabupaten maupun Provinsi. Tahun ini, PPMQ juga memberikan penghargaan bagi wisudawan binnadhar terbaik yang diraih oleh M. Awfi Zaki Zamani. (fothon/abror)