Para pimpinan PP. Madrasatul Qur'an sebelum prosesi Wisuda Hafidl dan Khotmil Qur'an Binnadlar, Ahad (20/12/2015)
Para pimpinan PP. Madrasatul Qur’an sebelum prosesi Wisuda Hafidl dan Khotmil Qur’an Binnadlar, Ahad (20/12/2015)

tebuireng.online– Ahad, (20/12/2015), Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang, kembali memiliki hajatan besar, setelah seleksi penerimaan santri baru lima bulan lalu. Pondok yang berbasis al-Qur’an ini kembali mewisuda para santrinya yang telah selesai menghafal al-Qur’an 30 juz dan santri yang dinyatakan siap untuk menempuh jalur tahfidl. Acara ini dilaksanakan tepat dipenghujung semester ganjil, karena selepas acara wisuda, seluruh aktivitas pondok dan madrasah diliburkan.

Acara ini dihadiri pula Pengasuh PP. Madrasatul Qur’an KH. Abdul Hadi Yusuf, Ketua Yayasan Madrasatul Qur’an Ir. H. Abdul Ghofar Yusuf, Mudir I Dr. KH. Musta’ien Syafi’i, M. Ag., Mudir II KH. Ahmad Syakir Ridlwan, Lc., M.Hi., Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am Sholeh dan Direktur BPRS Lantabur Tebuireng Agus Mulyana, S.E.

Menristek Dikti disambut oleh Pengasuh PP. Madrasatul Qur'an, KH. Abdul Hadi Yusuf atau Gus Didik
Menristek Dikti disambut oleh Pengasuh PP. Madrasatul Qur’an, KH. Abdul Hadi Yusuf atau Gus Didik

Wisuda Hafidl dan Khotmil Qur’an Binnadlar yang ke-XXVII ini, mengalami kemunduran jadwal dikarenakan tamu spesial, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Muhammad Nashir, Ph.D., A.K., yang akan memberikan orasi ilmiah, belum kunjung hadir. Oleh panitia, kekosongan ini kemudian diisi dengan pra-acara sholawat al-banjari dan gambus el-Kahfi.

Pada setiap tahunnya,  para panitia mengeluarkan inovasi terbaru dalam konsep pelaksanaan wisuda, salah satunya adalah ritual sungkeman kepada orang tua wisudawan masing-masing. Ritual itu biasanya, hanya dilakukan oleh wisudawan hafidl kali ini juga diwajibkan bagi wisudawan Binnadlar. Makna dari sungkeman ini adalah sebagai rasa terima kasih kepada orang tua masing-masing.

Selepas acara pembacaan Ayat Suci al-Qur’an oleh Dzaniel Muhammad, acara selanjutnya sambutan oleh KH. Abdul Hadi Yusuf selaku pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an. Dalam sambutannya, beliau menyinggung program 1000 hafidl yang dicanangkan Kementeraian Agama RI.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Sejak PP. MQ didirikan 1971 hingga kini telah mencetak insan Hamilul Qur’an sebanyak 952, Qiro’ah Sab’ah 66 dan wisudawan binnadlar 3600 lebih, yang berarti PP.MQ telah menyumbang 1/10 dari jumlah keseluruhan (1000 hafidl),” tutur alumni Fakultas Hukum IKIP Surabaya yang lebih akrab dipanggil Gus Didik oleh santrinya ini. Tahun ini, PP. Madrasatul Qur’an mewisuda 262 wisudawan Binnadlar, 63 wisudawan Hafidl, dan satu orang wisudawan Qira’at Sab’ah

Selepas sambutan pengasuh, acara dilanjutkan dengan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Menristekdikti Prof. H. Muhammad Nashir, Ph.D., A.K., sesuai tema wisuda kali ini “al-Qur’an Sebagai Poros Keilmuan.” Dalam orasinya beliau berpesan kepada seluruh santri agar tetap semangat yang tinggi mempelajari ilmu pengetahuan. Beliau juga mengatakan bahwa pesantren adalah lembaga yang mampu menjawab problemetika kebutuhan SDM berkualitas dan bermoral tinggi. (fithon/abror)