Salah satu cara memperingati maulid Nabi Muhammad dengan membaca shalawat bersama.

Oleh: Muhammad Nur Faizi*

Maulid Nabi Muhammad saw. adalah salah satu peristiwa penting dalam agama Islam yang diperingati oleh umat islam di seluruh dunia. Perayaan ini merupakan momen untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad, yang dianggap sebagai “Rahmatan lil ‘Alamin” atau rahmat bagi seluruh alam semesta.

Setiap tahun, umat muslim merayakan maulid dengan berbagai cara, dan tradisi-tradisi khas dapat ditemukan di berbagai negara yang berbeda. Setiap negara mempunyai ciri khas dan perayaan yang unik untuk menyambut maulid Nabi Muhammad saw.

Indonesia: Tumpengan dan Ziarah Makam

Di Indonesia, maulid Nabi Muhammad saw. adalah peristiwa besar yang dirayakan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Salah satu tradisi khas yang dilakukan di Indonesia adalah tumpengan, yaitu ritual memasak nasi kuning yang kemudian dihias dengan berbagai lauk-pauk dan disajikan dalam sebuah acara makan bersama. Tumpengan biasanya dilakukan oleh keluarga besar atau masyarakat setempat sebagai ungkapan syukur atas kelahiran Nabi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain tumpengan, ziarah makam juga menjadi tradisi yang penting dalam perayaan maulid di Indonesia. Banyak umat muslim mengunjungi makam para ulama atau tokoh agama Islam yang terkenal pada tanggal Maulid untuk berdoa dan menghormati mereka. Tradisi ini mencerminkan penghargaan yang tinggi terhadap warisan keagamaan dan kebijaksanaan yang telah ditinggalkan oleh para tokoh agama di Indonesia.

Baca Juga: Tabarruk dan Ziarah Kubur Ala NU | Tebuireng Online

Mesir: Khatam Al-Quran dan Festival Lampu

Mesir, sebagai salah satu pusat keilmuan Islam terkemuka, merayakan maulid dengan tradisi khusus. Salah satu tradisi yang paling penting adalah Khatam Al-Quran, di mana seluruh Al-Quran dibacakan secara berkelompok selama perayaan Maulid. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap ajaran dan sunnah Nabi Muhammad yang terdapat dalam Al-Quran.

Selain itu, di Mesir, Anda juga dapat menemukan Festival Lampu yang menakjubkan selama perayaan Maulid. Pada malam hari, ribuan lampu dinyalakan di sepanjang jalan-jalan kota, menciptakan pemandangan yang indah dan memukau. Lampu-lampu ini melambangkan cahaya dan petunjuk yang dibawa oleh Nabi Muhammad ke dunia.

Baca Juga: Manisnya Maulid Nabi di Negeri Fir’aun | Tebuireng Online

Maroko: Parades dan Pertunjukan Seni

Di Maroko, perayaan Maulid diwarnai oleh parades yang meriah dan pertunjukan seni yang mengesankan. Salah satu kota yang terkenal dengan perayaan Maulidnya adalah Fes, di mana parade besar diadakan dengan menampilkan orkestra tradisional, tarian, dan kostum-kostum khas.

Selama perayaan Maulid, banyak pengrajin Maroko juga membuat barang-barang kerajinan tangan yang indah, seperti karpet, keramik, dan tekstil yang dihiasi dengan motif-motif Islam. Ini adalah kesempatan yang baik bagi wisatawan untuk membeli oleh-oleh unik yang menggambarkan seni dan budaya Maroko.

Baca Juga: Maroko, Negeri Seribu Benteng | Tebuireng Online

Pakistan: Malam Shab-e-Miraj dan Khatam Al-Quran

Di Pakistan, Maulid Nabi Muhammad dirayakan dengan berbagai cara, tetapi dua tradisi yang paling mencolok adalah Malam Shab-e-Miraj dan Khatam Al-Quran. Malam Shab-e-Miraj adalah peringatan atas perjalanan malam Nabi Muhammad ke langit, yang diyakini terjadi pada bulan Rajab. Pada malam ini, umat Muslim menghadiri masjid-masjid untuk mendengarkan ceramah dan berdoa.

Sementara itu, Khatam Al-Quran adalah tradisi di mana seluruh Al-Quran dibacakan secara berkelompok dalam satu malam. Ini adalah momen sakral yang mengingatkan umat Muslim akan pentingnya Al-Quran dalam kehidupan mereka dan sebagai panduan hidup yang terinspirasi oleh ajaran Nabi.

Turki: Kunjungan ke Makam Nabi Yunus

Di Turki, maulid Nabi Muhammad dirayakan dengan mengunjungi makam Nabi Yunus di kota Mosul. Meskipun Nabi Yunus adalah tokoh yang terkait dengan agama-agama Samawi lainnya, makamnya dihormati oleh umat Muslim dan perayaan Maulid menjadi waktu yang tepat untuk mengunjunginya.

Selama perayaan maulid, banyak orang Turki juga memberikan makanan dan bantuan kepada yang membutuhkan sebagai bentuk amal dan kebaikan. Ini adalah tradisi yang mengingatkan umat Muslim akan pentingnya kepedulian sosial dan berbagi dalam agama Islam.

Dalam berbagai negara, maulid Nabi Muhammad dihormati dengan berbagai cara yang mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Meskipun cara perayaannya mungkin berbeda, esensi dari perayaan ini tetap sama: untuk merayakan kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad yang dianggap sebagai panutan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dengan memahami tradisi-tradisi ini, kita dapat menghargai keragaman dalam perayaan Maulid dan pentingnya peringatan ini dalam agama Islam.

*Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta