ilustrasi berdoa sebelum makan

Berjalan dalam hidup ini tanpa mengikuti jejak Rasulullah, seperti orang yang berjalan ke satu daerah tanpa petunjuk. Karena beliau merupakan sosok yang sangat ideal dan panutan terbaik umat manusia. Sebagaimana dalam al-Quran, Allah mengabarkan;

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Q.S. Al Ahzab: 21)

Ibnu Katsir menjelaskan ayat yang mulia ini merupakan sumber yang agung dalam meneladani Rasulullah SAW dalam perkataannya, dan perbuatannya, dan perilakunya. Sementara Imam al-Qurthubi mengemukakan bahwa dalam soal-soal agama, keteladanan itu merupakan kewajiban, tetapi dalam soal-soal keduniaan maka ia merupakan anjuran.

Menurut Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi menerangkan dalam ayat ini, Rasulullah adalah orang pertama yang melakukan suatu kebaikan sebelum ia memerintahkan kepada para sahabat. Oleh karenanya, sahabat akan mengambil referensi dari Nabi atas segala pekerjaan, tindakan dan ucapan yang akan mereka lakukan.  Ayat ini menjadi salah satu pokok agung perihal meneladani Rasulullah dalam setiap pekerjaan, ucapan, tingkah laku dan lainnya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan semua manusia untuk menjadikannya sebagai teladan.

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah adalah suri teladan bagi setiap umat muslim dalam setiap aspek kehidupan, termasuk masalah makan, beliau seorang manusia yang memiliki pola makan yang sangat amat baik. Hingga dikatakan bahwasannya Rasulullah selama hidupnya hanya sakit dua kali. Jadi sudah sepatutnya kita sebagai umatnya berusaha untuk belajar dari apa yang beliau lalukan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Kewajiban Mengikuti Nabi Muhammad SAW

Keteladanan Rasulullah dalam Aspek Pola Makan

Diriwayatkan bahwa Rasulullah setiap paginya beliau selalu membiasakan paginya untuk minum madu dengan yang mungkin berbeda dengan kebanyakan dari kita, cara Nabi meminumnya yaitu dengan mengulum di mulutnya hingga lumer ketika bercampur dengan air liur. Menurut beberapa penelitian, bahwasanya madu ini memiliki enzim yang sangat baik untuk mengisi perut kosong. Salah satu manfaat madu ini untuk menguatkan lambung, menguatkan daya tahan tubuh, memberikan enzim ketikan bangun tidur sehingga kita bisa beraktivitas setiap hari dengan baik.

Kemudian di setiap waktu dhuha Rasulullah membiasakan mengkonsumsi Kurma Ajwa. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Rasulullah bersabda, “siapa yang makan tujuh butir kurma yang berasal dari Madinah ketika pagi, maka racun-racun tidak akan membahayakannya sampai sore.”

Senada dengan penelitian ilmiah dikatakan bahwasannya mengkonsumsi buah kurma ketika waktu pagi hari dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh terutama organ usus besar, lambung , limpa dan jantung.

Dan pola makan berat Rasul adalah pada siang hari, beliau mengumpulkan  semua jenis makanan mulai dari karbohidrat, protein, dan lemak. Sedang makan malam Rasulullah yaitu makanan dengan porsi yang sedikit, sehingga hingga pagi hari perut kosong.

Cara Makan Rasulullah

Sebagaimana yang sudah masyhur diketahui bahwa Rasul itu makan sebelum lapar dan  berhenti sebelum kenyang. Jadi seharusnya kita mengikuti anjuran beliau yaitu memenuhi tubuh dengan sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

Rasulullah juga menganjurkan, hendaknya kita sebelum makan berniat kemudian pula berdoa. Sebab, segala sesuatu itu tergantung niatnya. Dan segala sesuatu itu sesuai dengan apa yang diniatkan. Jika seseorang sebelumnya beriat, maka selama dia makan akan mendapatkan pahala, kita makan. Kemudian kata Rasulullah, “Bacalah doa sebelum makan dan jangan sampai lupa.” Sebab makanan yang masuk ke dalam perut tanpa diiringi doa akhirnya makannya diikuti setan. Lantas, bagaimana bisa sehat kalau makanannya ada campur tangan setan?

Diceritakan di dalam Kitab AlFawaid AlMukhtaroh karya Al-Habib Ali Baharun, ada setan gemuk dan setan kurus. Si setan gemuk ini heran melihat setan kurus. Kemudian setan gemuk ini bertanya kepada setan kurus. Akhirnya kata si kurus bilang berkata, “Bagaimana mau gemuk, sedangkan aku itu sering berkumpul dengan orang yang setiap melakukan segala sesuatu itu pasti baca basmalah. Ketika aku ingin nimbrung aku malah terpental. Karena dengan bismillah-nya itu tadi. Makanya aku ini kurus.”

Sebaliknya setan kurus ini juga penasaran dengan temannya bisa gemuk. Kemudian kata setan yang gemuk, “Aku ini kebalikanmu. Aku ini selalu berkumpul sama orang yang dia itu lalai kepada Allah. Makanya aku selalu berkumpul dengan mereka, bergelantungan di leher mereka sebagaimana hewan yang melata. Jadi, ketika mereka makan dan minum aku ikut nimbrung.”

Dengan demikian jika kita mau melakukan sepatutnya untuk memulainya dengan basmalah, lalu kalau kita lupa tidak bacanya dan teringat ditengah-tengah diajarkan oleh Rasulullah membaca doa, “Bismillahi Awwaluhu wa Akhiruhu.” yang artinya “Dengan menyebut nama Allah dari Awal sampai akhir.”

Kemudian juga Rasulullah memiliki perhatian besar terhadap kebersihan, oleh karenanya beliau menganjurkan untuk menjaganya. Jadi sebelum makan dan sesudah makan sebaiknya untuk mencuci tangan baik itu pakai sendok ataupun pakai tangan. Kata Rasulullah, “Siapa yang cuci tangan sebelum makan, maka ia akan terhindar dari kefakiran dan mencuci tangan setelah makan, maka dia terhindarkan dari penyakit.”

Rasulullah itu tidak pernah makan sambil minum. Karena orang yang makan sambil minum bisa menyebabkan penyakit lambung. Lantas cara yang baik bagaimana? Menurut ahli medis, dianjurkan sebelum makan itu hendaknya minum dulu. Hal ini juga dianjurkan oleh Rasulullah. Akan tetapi,jangan langsung makan (harus dijeda 15-20 menit) . Begitu juga jika selesai makan, tidak boleh langsung minum. Harus ada bedanya, setidaknya setengan jam atau minimal 20 menit. Jadi, jikalau kita memberi jeda setelah makan, asupan-asupan yang masuk ke dalam mulut itu bisa terserap dengan sempurna.

Rasulullah juga melarang kita untuk bernapas di dalam gelas. Karena menurut penelitian, orang yang mengeluarkan nafas berarti dia sedang mengeluarkan udara yang kotor dari paru-parunya. Sedangkan kalau orang minum dia bernapas, dia sama saja mengotori minumannya. Hal itu jika sering terjadi bisa membahayakan organ yang berada dalam tubuh.

Begitu pula, Rasulullah tidak menganjurkan untuk minum dalam sekali tegukan. Tapi yang dianjurkan Rasululah itu untuk mengambil nafas diantara tegukan yang diminum. Dalam ilmu sains dijelasakan bahwa tubuh manusia memiliki saluran air dan saluran pernafasan yang berbeda. Mereka saling memotong dalam saluran rongga mulut dan kerongkongan. Sebab itu seseorang tidak dapat makan dan minum sambil bernafas secara bersamaan. Sedangkan orang yang menahan nafas dalam waktu yang cukup lama, maka ia sedang membuat udara di dalam paru-parunya tertahan. Jikalau lubang paru-paru sudah tertekan, akan mengakibatkan paru-paru mengembang dan lama kelamaan akan kehilangan kelenturannya. Sehingga paru-paru seseorang tersebut tidak berfungsi dengan baik karena tidak akan bisa memompa secara maksimal.

Baca Juga: Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW 


Ditulis oleh Rasyida Rifa’ati Husna