Mencari Kado untuk Nabi
Aku musafir tak berdaya
mengisap aroma masakan-masakan
untuk perayaan maulid
dari dapur ke dapur
untuk dihantar ke masjid-masjid
hadrah maulid di rumah-rumah tuan
dengan cahaya bahagia warga desa
yang diberkati buah-buahan atau
seember sembako membahagiakan
aku ingin menjadi tuan rumah
yang menyambut kanjeng nabi
dengan kado-kado menyenangkan
aku ingin merayakannya nabi
tetapi tak ada harta untuk membayarnya
aku ingin merayakannya nabi
tetapi masjid-masjid begitu penuh untuk kumasuki
aku ingin merayakannya nabi
dengan shalawat melalui puisi-puisi ini
Refleksi Maulid Nabi
Dalam cahaya bulan, kita merayakan
kelahiran sang nabi, penuh harapan
dalam kasih sayang, terang benderang
menuntun jiwa, membawa kedamaian
akhlak yang mulia, teladan sejati
kepada seluruh umat, kau bawa kasih
setiap langkahmu, sebuah pengajaran
membimbing hati ke jalan kebajikan
di hari penuh berkah ini, kita bersyukur
atas cinta dan rahmat yang tiada terukur
mendengarkan shalawat, terlantun merdu
menggetarkan jiwa, membawa rindu
maulid nabi, momen yang indah
mari kita jaga, dalam setiap langkah
semoga cintanya selalu mengalir
dalam sanubari, menuntun dan memberi.
Malam Purnama Rasulullah
Dalam hening malam, terlahir cahaya
kanjeng nabi, pembawa cinta
dengan akhlak mulia, panutan sejati
membimbing umat, menuju harmoni
lidahmu lembut, penuh kasih sayang
menyebar pesan, tiada henti berulang
dengan sabar menghadap segala ujian
mengajarkan kita arti keteguhan
Nabi mulia, pemimpin yang bijak
dalam setiap langkah, tak pernah lelah
mendamaikan hati, menghapus derita
mewarnai dunia dengan cinta dan cita
semoga kita terus meneladani
menebar kebaikan di setiap hari
dalam jejakmu, kami berpegang teguh
kanjeng nabi, cahaya yang abadi
Sumenep, Madura
Penulis: Ummu Masrurah
Santri An-Nuqayah