Buku karta Tere Liye: Teruslah Bodoh Jangan Pintar. (gabar: devi)

Saat hukum dan kekuasaan dipegang oleh serigala-serigala buas berbulu domba
Saat seluruh negeri dikangkangi orang-orang jualan sok sederhana tapi sejatinya serakah
Apakah kalian tutup mata, tutup mulut, tidak peduli dengan apa yang terjadi?
Atau kalian akan mengepalkan tangan ke udara, LAWAN!

Begitulah rangkaian kalimat yang terdapat di belakang sampul novel ini yang menjadi pemantik bagi siapapun yang ingin membaca novel ini. Ilustrasi enam tangan serigala dan satu tangan domba pada sampul belakang novel juga menjadi kunci penting tentang bagaimana ending cerita akan terjadi.

Jika kalian ingin membaca novel dengan pembahasan yang sedikit berat namun tetap menarik untuk dibaca, maka novel Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh, Jangan Pintar ini menjadi salah satu yang paling direkomendasikan. Pasalnya novel ini menyuguhkan cerita fiksi yang menggambarkan bagaimana ironi yang terjadi pada bangsa selama ini. Terlepas dari judulnya yang bertuliskan Teruslah Bodoh, Jangan Pintar, novel ini justru mengajarkan kita untuk pintar dan semakin berfikir kritis dalam melihat segala aspek kehidupan.

Novel ini menceritakan tentang sekelompok aktivis lingkungan yang terdiri dari Setya, Mulya, Dandy, Bu Sri, Penulis, serta Pemilik Warung Kopi yang harus berhadapan dengan pemilik tambang emas beserta orang-orangnya yang dinilai sudah merusak lingkungan. Novel ini juga menceritakan tentang sejumlah persidangan di ruang 3 x 6 meter yang dihadiri oleh kedua belah pihak, saksi yang berbeda pada tiap sidangnya, serta tujuh orang komite yang terpilih untuk memutuskan hasil sidang.

Novel yang terdiri dari 33 bab ini, selain membahas tentang jalannya satu persatu persidangan, juga ada beberapa bab yang menceritakan tentang latar belakang masing-masing tokoh seperti halnya Bu Sri yang dulunya seorang wartawan, Pemilik Warung Kopi yang dulu merupakan mahasiswa abadi karena tidak lulus hingga sepuluh tahun, hingga siapa sebenarnya staff khusus presiden yang ditunjuk menjadi kepala hakim dalam rangkaian persidangan tersebut. Namun menurut peresensi, tokoh yang paling keren dalam novel ini adalah si Penulis, ia dikenal sebagai orang yang minim bicara namun diam-diam menyiapkan berbagai strategi hebat. Terbukti saksi yang dipilih dan strategi yang dibuat oleh si Penulis berhasil membuat Hotma Cornelius menjadi panik tatkala persidangan berlangsung.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal yang cukup menarik dari novel ini ialah, cerita yang dikemas di dalamnya banyak yang menyerempet atau hampir mirip dengan realita yang terjadi. Itulah mengapa novel ini masuk kategori sebagai novel dewasa atau 18+ karena terdapat beberapa bab dan topik yang tidak cocok untuk sebagian kelompok. Selain itu meski novel ini merupakan cerita fiksi, terdapat beberapa pengetahuan atau ilmu yang bisa diambil di dalamnya seperti istilah-istilah dalam dunia bisnis dan politik yang akan ditemui ketika kita membaca novel ini.

Namun di sisi lain, yang cukup disayangkan dari novel ini ialah, kurangnya latar belakang sosok Hotma Cornelius serta Tuan Liem yang juga merupakan pelaku utama dalam novel ini. Pengenalan karakter tentang mereka berdua dirasa kurang dibandingkan dengan pengenalan karakter juga latar belakang tokoh-tokoh yang lainnya.

Pada akhirnya nilai yang bisa diambil dari novel ini adalah harga dari sebuah prjuangan itu sangat mahal dan nyawa bisa menjadi taruhannya. Ending dari novel ini sungguh sangat tidak tertebak. Bagi yang penasaran ingin mengetahui bagaimana ceritanya bisa membeli novel ini di toko buku terdekat, bisa juga membelai melaui online, tapi pastikan buku yang dibeli bukan buku bajakan. Kalau uang belum terkumpul bisa juga dengan meminjam novel teman sebagaimana yang persensi lakukan.


Judul buku      : Teruslah Bodoh, Jangan Pintar
Penulis             : Tere Liye
Penerbit           : PT Sabak Grip Nusantara
Tahun              : 2024
ISBN               : 9786238882205
Tebal               : 371 hlm
Peresensi         : Devi Yuliana