
Oleh: Ustadz Zaenal Karomi*
Assalamu’alaikum Wr Wb
Mohon maaf ustadz, mau tanya bagaimana tatacara mandi wajib yang benar itu apakah kita boleh langsung mandi tanpa harus membersihkan sisa-sisa sperma terlebih dahulu atau kah kita harus membersihkannya dulu sampai tuntas tidak ada sisa kemudian baru mandi? Terima kasih
Fathul Qorib, Bangkalan
Wa’alaikumsalam Wr Wb
Terima kasih kepada penanya, saudara Fathul Qorib. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada kita semua. Amiin yaa robbal ‘alamiin. Adapun ulasan jawabannya sebagai berikut:
Mandi menurut etimologi (bahasa) berarti mengalirnya air pada suatu benda. Sedangkan menurut terminologi adalah mengalirnya air pada keseluruhan tubuh dengan niat tertentu. Salah satu yang mewajibkan mandi adalah keluarnya sperma. Pada saat inilah kita diwajibkan segara mungkin melaksanakan mandi besar guna melaksanakan ritual ibadah-ibadah yang lain seperti shalat, melafalkan ayat-ayat Al Quran, dan lain-lain.
Selain itu juga sebelum melakukan mandi wajib disunnahkan seperti membaca basmalah, membersihkan segala kotoran/ sisa-sisa sperma yang menempel di badan (secara tuntas), dan berwudu dengan sempurna sebelum mandi dengan niat melakukan kesunahan mandi.
Setelah melakukan kesunahan tersebut, seseorang yang mengalami hal-hal yang mewajibkan mandi harus melaksanakan fardhu-fardhunya mandi sebagaimana keterangan berikut:
Pertama, niat, hal ini harus dilakukan bersamaan dengan awal membasuh anggota badan. Jadi, seandainya seseorang niat mandi setelah membasuh anggota badan semisal badan sebelah kanan, maka basuhan tersebut harus diulangi kembali. Sedangkan lafad niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar semata-mata karena Allah Ta’ala”
Kedua, meratakan air ke seluruh anggota badan bagian luar, baik berupa kulit maupun rambut (baik rambut itu tipis maupun tebal). Lebih dari itu, kita harus memperhatikan bagian daerah-daerah yang sulit terjangkau air seperti telinga, dan daerah sekitar lubang anus. Selain itu juga, harus pastikan menhilangkan sesuatu yang dapat mengahalangi sampainya air pada kulit, semisal cat dan kotoran di bawah kuku, yang nantinya akan berdampak pada keabsahan mandi wajib tersebut.
Maka dari itu dalam melakukan mandi besar perlu kehati-hatian agar jangan sampai ada bagian tubuh yang tertinggal belum terkena air. Sebaiknya jangan lupa menggosok-gosok tubuh baik depan maupun belakang guna membantu untuk air yang belum terjangkau. Wallahu ‘alam
Sekian jawaban singkat dari kami. Semoga bermanfaat.
*Ustadz muda Tebuireng, Ketua Tim Tanya Jawab Tebuireng Online, dan alumnus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng