Tebuireng.online— Empat mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) melakukan program magang di JTV Surabaya. Dua diantaranya yaitu Desi Purnilasari dan Nabila Sholihah. Kedua mahasiswa tersebut telah berhasil menyiarkan secara langsung berita di lapangan melalui stasiun JTV, salah satunya saat acara Konferwil PWNU Jawa Timur, di Pesantren Tebuireng.
Selain Desi dan Nabila, mahasiswa KPI lain, seperti Alfayn Nurul Fawaiz dan Khoiriyatul Ummah juga aktif melaksanakan praktik lapangan di JTV yang dimulai dari tanggal 19 Juli 2024 dan akan berakhir di 29 Oktober 2024 mendatang.
Diakui, bahwa para mahasiswa sudah mulai ikut serta dalam proses shooting live berita Tv, liputan, juga menulis naskah berita.
Selain daripada itu, mereka mendapatkan tugas dibagian voice over berita, running teks, menjadi presenter saat live liputan, juga mengoperasikan prompter.
“Kita ditaruh di devisi redaksi, tapi kita diberi bagian voice over berita, liputan berita, running teks, dan bantu saat on air pojok kampung; biasanya bantu presenter dan mengoprasikan prompter,” ungkap Desi saaat diwawancarai.
“Kan ada liputan, running teks dan ikut on air pas program berita pojok kampung, jadi kita semua di bagian ini. Cuma rolingan, kalo VO sejauh ini baru saya yang coba,” imbuh Desi.
Pihak JTV juga menyambut hangat kedatangan 4 mahasiswi KPI itu di kantor Surabaya, seperti pada kesempatan kemarin saat ada acara di Tebuireng Konferwil PWNU Jatim XVIII, mereka dipercaya untuk meliput acara besar itu.
Baca Juga: Keren! Mahasiswa KPI Unhasy Baca Berita di Studio MNC TV
“Kemarin bisa dibilang semangat berkembang lagi karna dari kantor juga kemarin nggak bilang kalau bakalan on air, ternyata dikasih kejutan ditayangin di tv, uh bangga dan seneng sih terus banyak belajar lagi untuk selanjutnya, apalagi bisa dilihat langsung hasilnya sama orang tua dan dosen saya,” salah satu kesan Nabila saat pertama kali liputan dan ditayangkan di televisi acara pojok kampung.
Disamping senangnya mereka bisa memiliki hasil yang diapresiasi oleh pihak JTV, tentu ada kesulitan yang mereka alami, apalagi dilihat dari usaha mereka beradaptasi baik di lingkungan kerja dan juga daerah yang baru mereka tempati.
“Kesulitan yang dihadapi pastinya karna saya sendiri ada di program pojok kampung meskipun saya orang Jawa Timur nyel tapi masih banyak bahasa yang harus dipelajari saat nerjemah dan ketika menjadi reporter,” ungkap Nabila, hal itu diimbuhi dengan ungkapan Desi yang juga mengalami kesulitan saat pertama kali terjun di dunia kerja.
“Kesan pertama pastinya lumayan kaget, karna pertama kali terjun di dunia kerja dan berhubung tempat kita di Surabaya yang mana ini Ibu Kota Jatim, jadi banyak penyesuaian baru. Tapi senang bisa belajar banyak hal soal broadcasting terutama produksi berita, kesulitan yang spesifik mungkin terkait penjurusan dari pihak kampus, karna di kampus tidak ada dan mengharuskan mahasiswa menguasai semua hal yang berkaitan dengan prodi jadi ketika magang pun begitu, cukup menantang,” terang Desi.
Selama magang berlangsung mereka berempat diberi jadwal rolling oleh pihak JTV, seperti minggu kemarin, Desi dan Alfayn ditugaskan liputan, kemudian Ririn dan Nabila ditugaskan di dalam kantor. Untuk waktunya pun dibedakan menjadi 2, shift liputan dan shift kantor.
“Di JTV Surabaya ini kita ada dua shift, ofc yang dari Unhasy. Yaitu shift liputan dan shift di kantor, kalo liputan jamnya kondisional cuma biasanya pagi – sore, kalo yang di kantor itu jam 4 sampai jam 10 malem,” pungkas Desi.
Baca Juga: Ketua PCNU Jombang, Gus Fahmi Sambut Program Magang KPI Unhasy
Pewarta: Albii