Magister FAI Unhasy foto bersama civitas akademik Program Pascasarjana Unhasy usai yudisium. (foto: ist)

Tebuireng.online- Yudisium Program Magister Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Hasyim Asy’ari digelar pada 27 Agustus 2023 yang bertempat di aula lt 3 gedung Pascasarjana Unhasy. Sebagai agenda pasca sidang dan prawisuda mengenai penetapan nilai dan kelulusan mahasiswa, yudisium diikuti oleh 52 peserta dengan rincian 36 peserta dari program pascasarjana Pendidikan Agama Islam, dan 16 peserta dari program pascasarjana Hukum Keluarga yang telah melaksanakan munaqasyah dan memenuhi persyaratan.

Pada Yudisium itu, diumumkan 3 mahasiswa terbaik dari masing-masing Prodi. Prodi Hukum Keluarga; terbaik I Muhammad Masnun, terbaik II Moch. Khoirur Roziqin, terbaik III Maulanida. Prodi Pendidikan Agama Islam; terbaik I Moh. Izzuddin, terbaik II Siti Maslahah, terbaik III Asih Wilujeng. 

Dekan Fakultas Agama Islam Unhasy, Dr. Jasminto, menyampaikan dalam sambutannya bahwa ada dua kebahagiaan di hari yudisium ini. Yang pertama adalah bahagia karena merayakan proses akademik yang telah dilalui, yang kedua bahagia karena tidak ada revisi lagi untuk kepenulisan tesis. Selain itu, Dekan FAI ini juga menegaskan kepada seluruh peserta yudisium bahwa magister itu bukan sekedar gelar akan tetapi tanggungjawab. 

“Walaupun sudah magister, tetaplah rendah hati,” ungkap beliau singkat. 

Lebih lanjut Jasminto memberikan gambaran jelas mengenai magister yang menempati level ke-8 dalam dunia pendidikan yang mana disebut sebagai ahlinya ahli. Sehingga muncullah pertanyaan “Sudahkah saya ahli ? Atau ahli yang dipaksakan ahli? Atau belum disebut ahli?” pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang akan merefleksi diri agar tidak lupa dengan tanggungjawab keilmuan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menjadi magister Unhasy tentu berbeda dengan magister di luar sana. Sebab pada hakikatnya nama kita nempel dengan gelar, sedangkan gelar nempel kepada Hadratussyaikh. Ketika ditanya ini magister mana “Unhasy,” maka tanggungjawabnya semakin besar berbeda dengan magister di luar sana yang tidak ada tempelan Hadratussyaikh.

“Kalian adalah santri Hadratussyaikh, nikmat kalian nanti mungkin di akhirat bertemu dengan Hadratussyaikh. Tetapi saat di dunia kalian harus memegang ajaran-ajaran ahli sunah wal jamaah berbasis ajaran Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari,” pungkasnya. 

Kemudian SK Yudisium disampaikan oleh Kaprodi Hukum Keluarga, Habibi Al Amin dan Kaprodi Pendidikan Agama Islam, Umi Khoirotul Idawati, yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Panitia yudisium.

“Ini adalah langkah menuju universitas kehidupan yang sesungguhnya. Mudah-mudahan tujuan hidup kalian semua berada di jalan Allah,” harapnya. 

Yudisium Program Magister FAI Unhasy ini dihadiri oleh Dr. H. Imam Sukardi, Direktur Program Magister, Dr. Jasminto, Dekan FAI, Dr. Abdul Qodir, Kaprodi Program Magister Bahasa Arab, Dr. Habibi Al Amin, Kaprodi Hukum Keluarga, Dr. Khoirotul Idawati, Kaprodi PAI dan segenap dosen pascasarjana. 

Pewarta: Rafiqatul Anisah