Santri dan pembina Pesantren Walisongo foto bersama dengan penghargaan yang mereka terima dalam lomba MTQ di Kabupaten Jombang. (foto: walisongo)

Tebuireng.online— Dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Kabupaten Jombang, Pondok Pesantren Putri Walisongo ikut memeriahkan acara tersebut yang telah diresemikan pada tanggal 23 Juli 2024 oleh PJ Bupati Jombang yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, di Pendopo Kabupaten Jombang. Perlombaan dimulai Pada tanggal 24 sampai 26 Juli 2024.

Dengan semangat latihan yang maksimal, santri walisongo dilatih dan dibimbing oleh Alumni Walisongo sekaligus guru Program Qur’an di MTs Perguruan Mu’allimat, Ustadzah Ummu Habibah yang pernah meraih  juara 4 MTQ Internasional 2019 di Teheran, Iran. Dan juga berhasil meraih Juara 1 cabang Tafsir Bahasa Inggris Tingkat Nasional di MTQN Banjarmasin 13-19 Oktober 2022. Sebab beliaulah, santri walisongo termotivasi dan semangat mengikuti jejak langkah beliau.

Pesantren Walisongo mengirimkan 32 santri untuk mengikuti perlombaan ini. Dengan cabang perlombaan yang berbeda, santri mampu memenangkan hampir semua cabang lomba. Hanya cabang kaligrafi, tilawah dewasa dan MHQ 10 juz yang tidak berhasil mendapatkan juara. Meskipun ada cabang perlombaan yang tidak berhasil mendapatkan juara, santri waliosngo pun tetap optimis dan menjadikan kesalahan sebagai pelajaran untuk kedepannya.

Tidak hanya dilatih secara akademik, santri pun dilatih dengan dzikir dan tawadhu’ dalam mengikuti perlombaan ini. KH. Amir Jamiluddin selaku pengasuh Pesantren Walisongo berpesan selalu niatkan perlombaan ini untuk menjaga hafalan qur’an, dan selalu semangat serta istiqomah dalam mengaji.

“Selalu niatkan mengikuti perlombaan untuk mengaji, dan menjaga hafalannya agar mendapatkan pahala kebaikan dari Allah. Perbanyak baca sholawat dan baca surah al-Insyiroh. Agar dipermudah segala urusan oleh allah,” tutur Gus Jamil.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Santri Walisongo didampingi oleh beberapa ustadzah pembimbing dari masing-masing cabang. Salah satunya adalah Ustadzah May Salisa Aida yang mendampingi santri cabang lomba MHQ 5 Juz Tiwalah, Karya Tulis Ilmiah Qur’an (KTIQ), dan Tafsir Bahasa Inggris.

Baca Juga: Fresh Graduate KPI Unhasy Raih Juara 1 Musabaqoh Tilawatil Qur’an

“Saya semakin percaya bahwa mereka mendapatkan juara karena himmah dan semangat serta usaha mereka yang kuat. Dan karena ini fadhol dari Allah dan barokah dari guru-guru dan pendahulu kita, maka kita harus memperbaiki diri kita, dengan mengoptimalkan ngajinya dan tetap rendah diri. Karena MTQ hanyalah washilah untuk kita selalu nderes, selalu ngaji, dan mendekatkan diri kepada Allah,” ungkap Ustadzah May Salisa saat diwawancarai, Sabtu (27/7/2024).

Athi’ Sayyidah, santri yang berhasil meraih juara 2 cabang lomba KTIQ pun berharap agar perlombaan MTQ ini jangan dijadikan sebagai kesenangan saja yang bersifat hanya sementara.

“Dengan diselenggarakannya MTQ akan menciptakan semangat untuk terus mentadabburi al-qur’an, menambah banyak pengalaman, dan juga bisa menjadi tempat berbagi ilmu. Jangan jadikan MTQ sebagai atensi publik dan kesenangan dunia yang bersifat kontemporer,” ujarnya.



Pewarta: Nabila Rahayu