Tebuireng.online— “Libur telah tiba, libur telah tiba. Hatiku gembira,” begitulah potongan lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh Tasya ini sepertinya mewakili keadaan para santri Pesantren Tebuireng saat ini. Pasalnya, mulai hari ini (12/06/2017), mereka sudah diperbolehkan untuk pulang kampung, menghabiskan sisa Ramadan dan lebaran bersama keluarga.

Menurut edaran yang dikeluarkan oleh Yayasan KH. Hasyim Asy’ari tentang pemberitahuan libur akhir tahun dan informasi tentang tahun ajaran baru yang bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H. bahwa seluruh kegiatan KBM di sekolah dan pondok diliburkan dari tanggal 13 Juni-15 Juli 2017. Tanggal 16 Juli 2017, kegiatan KBM di sekolah akan dimulai lagi. Namun, santri dihimbau untuk kembali ke pondok paling lambat 15 Juli sore.

Sekretaris pengurus Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Syamsul menjelaskan bahwa santri baru wajib datang ke pondok pada tanggal 08 Juli 2017. Hal itu dikarenakan pada hari itu akan ada registrasi pondok dan pertemuan walisantri baru dengan pengurus. Pada tanggal 9 Juli juga akan diadakan pertemuan walisantri baru dengan pangasuh. Masa Orientasi Santri Baru (Mosba) pondok akan diadakan pada 10-12 Juli, sedangkan Mosba sekolah dilaksanakan pada 13-15 Juli.

Gegap-gempita santri menenteng koper dan tas untuk liburan panjang mewarnai hari ini. Salah satu santri, Iryan Ramdani merasa senang dapat kembali ke rumah untuk bertemu keluarga. Santri SMP A. Wahid Hasyim itu akan pulang besok (13/06/2017) dengan mengendarai bus ke Tanggerang, Banten.

Mayoritas santri memang pulang kampung. Namun ada beberapa yang tetap tinggal, karena jauhnya jarak antara Tebuireng dan kampung halamannya atau sekedar ingin mencicipi Idul Fitri di pondok. Biasanya mereka membantu jalannya shalat Tarawih dan shalat Idul Fitri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Salah satu santri yang tidak pulang kampung adalah Ahmad Habib Afandi. Santri asal Sanggata Kutai Timur Kalimantan Timur itu, tidak pulang dengan alasan jauhnya jarak pondok dan rumahnya. “Kebetulan saya punya nenek di Gudo, jadi bisa sesekali ke nenek. Jadi saya 3 tahun sekali pulangnya. Kan saya dulu MTs di sini,” ungkap santri kelas X Salaf MA Salafiyah Syafi’iyah (MASS) Tebuireng itu.

Beberapa Organisasi Daerah (Orda) juga mengadakan mudik bersama dengan menyewa bus dan elf dengan dana iuran, atau membeli tiket kereta secara kolektif. Beberpa Orda yang mengadakan mudik bersama, yaitu KSHC (Cirebon), OPI DKI Jakarta, Hispa (Pasundah), Hiswita (Indonesia Tengah-Timur), dan OPIA (Andalas/Sumatera), Kesis (Jawa Tengah dan DIY), dan KSPI (Pekalongan, Pemalang, Batang).


Pewarta:            Muhammad Abror Rosyidin

Editor/Publisher: MAR