Pelatihan penulisan artikel ilmiah Hasyimian di auditorium MINHA Tebuireng Jombang. (foto: hasyimian)

Tebuireng.online– Sejumlah mahasantri/siswa yang tergabung dalam komunitas Hasyimian menggelar agenda pelatihan menulis artikel ilmiah. Hasyimian merupakan sebuah komunitas dalam naungan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng yang berfokus pada kajian warisan turats/klasik KH. M. Hasyim Asy’ari baik berupa manuskrip atau kitab cetakan. Kegiatan ini mengundang dua puluh penulis yang sudah diseleksi sebelumnya.

Peserta yang hadir berasal dari elemen internal komunitas Hasyimian, mahasiswa Universitas Indonesia, IAIN Kediri, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng, dan Universitas Darussalam Gontor. Sekaligus menghadirkan pemateri ahli yakni Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag. (Guru Besar Tafsir Al-Qur’an UIN Bandung) dan Dr. Mohamad Anang Firdaus, M.Pd. (Dosen Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng).

Pada sesi sambutan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Machfudz menekankan, pentingnya menjaga dan mengembangkan tradisi intelektual di pesantren.

“Perlu dipahami bahwa karya ilmiah Hadratussyaikh (Kiai Hasyim) bukan sekadar ilmiah. Akan tetapi banyak yang diwariskan kepada kita, hampir semua tulisan itu untuk merespon kondisi di masing-masing zaman. Pada 1912 menggambarkan kondisi Sarekat Islam. 1921 beliau menulis Risalah Ahlusunnah wal Jamaah, dilanjut pada 1925 menulis Adabul Alim wal Muta’allim. Lalu pada 1930 beliau menuliskan wejangan untuk umat Islam. Apa yang dilakukan itu semua adalah untuk menjaga keutuhan umat Islam,” tutur Gus Kikin.

Baca Juga: Ma’had Aly Tebuireng Launching Progam Hasyimian

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Apa yang disampaikan oleh pengasuh tersebut juga diamini oleh Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Dr. Achmad Roziqi. Baginya kegiatan komunitas Hasyimian ini merupakan bagian dari khidmah kepada Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

Salah satu pemateri, Dr. Anang Firdaus saat menjelaskan di depan peserta.

Menurutnya Hasyimian adalah komunitas yang diharapkan oleh pengasuh agar memiliki kepekaan terhadap turats KH. M. Hasyim Asy’ari. Sehingga Ma’had Aly Tebuireng sebagai lembaga yang menaungi Hasyimian mendorong agar komunitas tersebut perhatian terhadap turats.

“Ini adalah kelebihan kita dibanding yang tidak mengkaji turats secara langsung. Tulisan yang berbahan asli dari turats lebih menarik tentunya. Tapi jangan sampai kita merasa yang hebat, karena yang hebat adalah sumbernya yakni KH. M. Hasyim Asy’ari,” ungkap Ustadz Roziqi sebagai penutup sambutannya.

Antusiasme peserta tampak tinggi dibuktikan dengan acara yang berlangsung dari pukul 08.00-16.30 WIB ini berjalan kondusif.

Baca Juga: Pesantren Tebuireng Mengadakan Penulisan Artikel Ilmiah Berbasis Turats Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari

Ketua Panitia Viki Junianto berterima kasih atas kelancaran acara tersebut. “Alhamdulillah acara Daurah Hasyimian berjalan relatif lancar. Maturnuwun (terima kasih) kepada teman-teman yang sudah terlibat.”

Berdasar keterangannya, agenda ini memaksimalan sumber daya manusia peserta pelatihan untuk memaksimalkan tulisan mereka dalam bentuk artikel ilmiah berbasis turats. Sehingga kumpulan artikel ilmiah itu dapat dicetak menjadi sebuah buku.



Pewarta: Yuniar Indra