Oleh: Yogi Abdul Gofur*
Langkah Kaki dari Jombang
Ada niat untuk pergi yang gigih dari hati
Esok hari badai menerpa
Gonjang-ganjing hati
Kemana engkau pergi?
Mengasingkan diri
Di sebuah bumi yang tak terdeteksi
Hanya hati yang dapat mendeteksi
Di sebuah wilayah perbatasan
Aku bertemu dengan kawan
Melalui dua dunia
Dari dunia maya maupun nyata
Alangkah indah bertatap muka
Saling bertanya dan membentuk dialektika
Di bawah jembatan kita luapkan
Di tepi jembatan kita bercengkrama
Di sebuah kamar kita tidur bersama
Di ruang kecil kita merangkai mimpi
Kemelut hidup hilang seketika
Di pinggir sungai melawan arus
Diam menghanyutkan
Bergerak mematikan
Terpaku setelah latar
Campurejo, 2019
Si Mbah
Pertengahan hari sinar mentari menyinari
Diiringi aroma kopi dan alunan musik
Yang menggetarkan pelupuk hati
Begembira ria di hari yang awal
Berkelana di malam hingga dini hari
Menapaki sepi dan dinginnya malam
Menusuk kulit menembus tulang
Bak kutub utara di tanah Jawa
Ayam berkokok
Mentari menyapa dengan hangat
Mengusir penat dan hasrat
Terbaring dalam kenyamanan
Bangun dalam kesadaran
Di pertengahan hari berteman sepi
Si Mbah, biasa dipanggil Mak’e
Membangunkanku dari mimpi
Untuk sekedar menyapa
Dan menyiapkan amunisi
Keriput dan rambut putih menghiasi
Terampil dalam segala hal
Dari membangunkan hingga membangun peradaban
Matur suksma Mak’e
Pohagung, 2019
Langkah Kaki
Menyebrang Sungai Bengawan Solo
Menata niat melangkahkan kaki
Di tepi jalan berdiri
Menyaksikan kuda besi kesana-kemari
Menengok gadis anggun
Mengayunkan sapu
Membersihkan halaman
Menyambut pandang
Hingga aku tersipu malu
Tuban, 2019