Tiga kotingen SMA Trensains sukses menyabet juara 2 LKTI Nasional di IPB pada Ahad (15/10/2017). (Foto: Dok. SMA Trensains)

Tebuireng.online– Siswa-siswi SMA Trensains Tebuireng kembali menyabet juara. Kali ini prestasi membanggakan ditorenkan oleh tiga siswinya, yaitu Soffy Alfina, Mizwala Aulia Wulandari, dan Suciati Fitri, di bidang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Minggu (15/10/2017).

Soffy Alfina, salah satu siswa SMA Trensains yang juga ketua tim kontingen sesaat setelah presentasi bersama sembilan tim lain kepada salah satu pimpinan, ia mengucap syukur dan bahagia bisa menjadi juara.

“Alhamdulillah Tim SMA Trensains Tebuireng mampu menduduki juara 2 (dua) dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional  Festival Of Agroindustry (FOA) 2017 yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kita pesimis ustadz, kalaupun menang kita hanya bisa dapat juara dua atau tiga, tim lain tidak kalah bagus” ujar Soffy.

Ustadz Tendika melalui pesan singkat WA juga turut menasehati dan memberikan motivasi. “Kalian jangan terbebani dengan kewajiban kemenangan, karena tujuan SMA Trensains tidak lain menumbuhkan sikap dan budaya  ilmiah kepada para  santri, salah satunya melalui kegiatan menulis ilmiah (KTI),” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, tim yang beranggotakan 3 orang santri mendapat bimbingan special. Pasalnya mereka dibimbing langsung oleh Ustadz Tendika dan Ustadz Sutarno (salah satu Tim Penjamin Mutu Pesantren Tebuireng).

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ustadz Sutarno juga turut mengapresiasi kemenangan tim ini  sesaat setelah menerima kabar yang membahagiakan melalui pesan singkat WA. “Mereka semangatnya luar biasa dan patut menjadi juara,” tulisnya dengan singkat.

Sebelumnya, untuk menguatkan hipotesis tim yang diketuai oleh Soffy itu melakukan pengkajian teoritis selama 2 bulan dan melakukan penelitian  aspal berkomposit serat sabut kelapa di Laboratorium SMA Trensains selama sepekan dan dilanjutkan dengan melakukan pengujian bahan tersebut di laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jombang selama beberapa hari.

Dalam karya tulis mereka disebutkan, Indonesia sebagai produsen buah kelapa terbesar di dunia, dengan produksi 15 miliyar per tahun. Setiap buah kelapa memiliki limbah 0,6 kilogram sabut kelapa (cocofiber), 0,15 kilogram serat sabut kelapa, dan 0,39 kilogram serbuk sabut kelapa. Penelitian ini dilatarbelakangi keberlimpahan serabut kelapa yang tidak termanfaatkan dangan optimal, karena baru 3,2% yang telah diolah dan memiliki nilai ekonomi, seperti yang dipaparkan oleh salah satu dari tim, Miswala pada saat Presentasi di depan Juri.

Dalam pemaparan tim tersebut, mereka mengusulkan untuk pengoptimalkan limbah serabut kelapa untuk peningkatan kualitas dan resistensi jalan dan peningkatan nilai ekonomis limbah. Atas fakta nusantara, lebih dari 4000 kilometer jalan nasional kondisinya tidak nyaman dilalui, termasuk 1300 kilometer yang berpotensi mengancam keselamatan penggunanya, penambahan komposit disinyalir dapat mengurangi anggaran yang berasal dari APBN untuk perbaikan jalan yang rusak setiap tahunnya.

Atas keberhasilan tim ini, pihak sekolah berharap ke depan menjadi motivasi untuk selalu berinovasi dalam mengeluarkan ide dan gagasan ilmiah bagi santri lain, dalam rangka untuk merealisasikan tujuan SMA Trensains, yakni untuk mencetak kader-kader ulama sekaligus ilmuwan sebagaimana misi besar sekolah.


Pewarta: Nadia Salma

Editor:     Rif’atuz Zuhro

Publisher: M. Abror Rosyidin