Dua pembina dari Pesantren Tebuireng pusat di Jombang Jatim, Ustadz Maulanida dan Ustadz Hubaidi menguji kemampuan santri menyongsong keikutsertaan 4 santri Pesantren Miftahul Khoir Bolaang Mongondow Timur dalam ajang MQK Nasional pada 29 November-6 Desember 2017 nanti di Jepara Jateng. (Foto: Ustadz Gandi)

Tebuireng.online— Dalam rangka menyambut perhelatan Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) tingkat nasional, pada 29 November-6 Desember 2017 nanti di Jepara Jawa Tengah, Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng VII Desa Buyat, Kecamatan Kotabunan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menguji kemampuan para santrinya yang akan mengikuti perlombaan baca kitab kuning itu.

Salah satu pengurus Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng VII, Ustadz Gandi Ani menjelaskan bahwa pra-MQK Nasional tersebut, pihak pesantren menjadwalkan uji kemampuan santri setiap hari Ahad. ”Pra MQK akan diuji langsung oleh Pimpinan Ponpes MK Tebuireng VII Kiai Abdurrahman Modeong serta dibantu oleh dewan guru yang langsung dari Tebuireng (Jombang) Pusat, Ust Hubaidi dan Ust Maulanida,” ungkapnya Selasa (26/9) lalu sepeti yang dikutip dari wesbite resmi Kantor Kementerian Agama Boltim.

Dihubungi via Instagram, Ustadz Gandi juga menjelaskn bahwa terdapat 4 santri Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng VII yang lolos MQK Provinsi Sulawesi Utara dan berhak mengikuti MQK Nasional yang akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin. Keempat santri itu ialah Sahril Tewuh dalam cabang al Ajurumiah, Rafilah Ampel dalam Safinah an Najah, Faradiva Mokoagow yang akan membacakan Fathul Qorib dan Jasriana Modeong yang akan membacakan Khulasoh Nurul Yaqin.

Ditanya soal persiapan yang diupayakan, ia menjelaskan, pihak pesantren mengadakan pembimbingan khusus setiap hari dan dievaluasi setiap minggunya pada hari Ahad sore. “Alhamdulillah perkembangannya menunjukkan hasil yang lebih baik, tapi kami sadar dengan persiapan yang sangat singkat ini dibandingkn dengan pesantren yang ada di daerah Jawa sangat jauh,” ungkapnya.

Saat ini, pihak pesantren, lanjutnya, lebih fokus pada memotivasi santri untuk mengikuti perlombaan membaca kitab kuning. Menurutnya yang paling penting, dengan keikutsertaan anak-anak binaannya, menunjukkan pengakuan pemerintah dan masyarakat setempat terhadap santri dan pesantren. Karena minat masyarakat dan keinginan untuk memondokkan anak masih kurang di daerah Sulawesi Utara.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Semoga menjadi motivasi bagi santri dalam mengkaji ilmu agama (kitab kuning) agar lebih dikenal oleh masyarakat Sulawesi Utara khususnya, serta membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap pondok pesantren,” ungkapnya.

Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat, Kecamatan Kotabunan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim) diresmikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid pada 26 Oktober 2016. Pada peresmian itu, hadir Bupati Boltim Sehan S. Landjar dan Ketua Yayasan Miftahul Khoir, KH. Abdurrahman Modeong.


Pewarta:            M. Abror Rosyidin

Editor/Publisher: MAR