Oleh: Izzatul Mufidati*

Tentu sudah mafhum seorang khalifah dari kalangan tabi’in yang paling terkenal? Benar, beliau adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan seorang kepala negara yang menjalani kehidupan zuhud. Tak mau menggunakan fasilitas dan harta negara untuk kepentingan pribadi keluarganya. Hal itu membuat orang lain yang dekat dengan keluarganya sangat heran. Tak hanya itu, orang lain juga kasihan melihat gaya hidup keluarga beliau seperti orang miskin, padahal notabenenya beliau adalah seorang kepala negara (presiden) yang jika beliau mau untuk menjalani kehidupan model apapun dan semewah apapun pasti bisa dilakukan.

Suatu ketika, ada seseorang yang menanyakan hal ini kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz: “Wahai Khalifah Amirul Mukminin! Anda sungguh tega terhadap putra-putra Anda sendiri. Kenapa Anda melarang mereka makan harta negara, dan Anda biarkan mereka miskin tidak punya apa-apa?” ungkap seseorang kepada sang khalifah.

“Apakah kamu menghawatirkan aku miskin, wahai fulanah? Mengenai ucapanmu bahwa aku tega kepada putra-putraku sendiri karena melarang mereka memakan uang negara itu memang benar. Tetapi demi Allah aku tidak menahan hak mereka. Putra-putraku akan menjadi satu di antara dua figure orang: yakni menjadi orang yang bertakwa kepada Allah, sehingga Allah menjamin rizkinya. Atau menjadi orang yang gemar berbuat maksiat kepada Allah, meskipun sungguh aku tidak bisa membayangkan hal itu,” jawab Khalifah dengan tegas

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Begitulah pendidikan yang diajarkan khalifah kepada putra-putranya. Setelah khalifah wafat, putra-putranya tumbuh menjadi orang-orang yang wira’i dan zuhud dan mereka tidak mau meminta-minta kepada orang lain.


Disarikan dari buku Keajaiban Sedekah


*Alumni STIT al Urwatul Wutsqo