KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Oleh: Nurdiansyah Fikri A*

Dalam shalat kita dianjurkan untuk fokus tidak boleh punya pikiran kemana-mana, fokus inilah yang dinamakan khusyu. Banyak yang mendefinisikan khusyuk dalam shalat itu ketika orang itu sholat niatnya Lillahi Ta’ala, ada juga yang mengartikan khusyu dalam sholat adalah ketika ia sholat tidak ingat apa-apa. Banyak memang perbedaan pendefinisian khusyu dalam shalat.

Dalam acara memperingati Isra Mi’raj di asrama mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari yang bertepatan pada tanggal 9 Februari 2023 lalu, KH. Fahmi Amrullah Hadzik memberikan mauidhoh hasanah dalam acara tersebut, beliau bercerita mengenai makna khusyu, cerita tersebut ada hubungannya dengan almarhum Gus Dur dan temannya bernama Haji Qomar.

Gus Fahmi bercerita, suatu hari Gus Dur bertemu dengan Haji Qomar, seorang pelawak yang pernah menjadi anggota DPR, dalam suatu acara Gus Dur bertanya kepada Haji Qomar, “Mar, saya mau tanya sama ente, kalau ente sedang shalat kemudian ada mobil lewat yang bunyikan klakson, ente denger ga?” Haji Qomar menjawab “Ya denger Gus.” kemudian Gus Dur mengatakan, “kalau begitu ente tidak khusyu, karena masih mendengar.”

Pada lain waktu Haji Qomar ini di takdir bertemu dengan Gus Dur lagi, entah Gus Dur lupa atau cuma ngetes, Gus Dur bertanya kepada Haji Qomar dengan pertanyaan yang persis beberapa waktu lalu, tapi Haji Qomar menjawab dengan jawaban yang berbeda karena apabila menjawab sama dengan pertanyaan sebelumnya Haji Qomar sudah tahu jawabannya, maka dari itu Haji Qomar menjawab pertanyaan kedua dengan jawaban “tidak mendengar,” kemudian Gus Dur mengatakan kalau Haji Qomar itu “budek/tuli.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari cerita di atas ada pelajaran sederhana, bahwa penilaian khusyu itu bukan terletak pada pendengaran atau penglihatan tetapi yang dimaksud khusyu adalah menurut firman Allah:

الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ 

“(yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah[2]:46)

Menurut Gus Fahmi shalat khusyu adalah shalatnya orang yang apabila dia shalat ia merasa bertemu dengan tuhannya dan yakin akan kembali kepadanya.

*Santri Tebuireng.