sumber ilustrasi: nusantaranews

oleh: Qurratul Adawiyah*

Seusai perjalanan panjang itu
sunyi disela gelap telah menyertai pikiran yang semu
ruang yang tentram  dengan dongeng penuh harapan emas masa depan
hanya harap yang tiada keberlanjutan 

terlalu memang
lantaran curiga ia akan selalu abadi disela waktu
tak kupahami jalan hidupnya
yang berbagi di setiap ruang dan waktu
begitu miris selama ini
mungkin saja lantaran Tuhan menaruh cemburu

namun tetap saja
Juli itu kisah bersejarah
hal yang tak mungkin bisa diterka logika
ternyata dengan waktu yang sedetik saja menghancurkan segalanya
pelajaran kecewa, menerima dengan lapang dada
semakin kuat untuk tiada berharap lebih kepada manusia

timbul tanya
kenapa harus ada duka yang melumpuhkan?
dengan mematahkan segalanya?

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

kemudian di akhir penghabisan ini
jejakku meninggalkan kewibawaan di atas kerikil luka yang dilintasi
berharap renungan tercipta dengan sempurna walau dengan letih mengembara
langkah itu akan tetap berpijak
menikmati hari esok dengan harapan yang lebih berhati-hati

biarlah!
tangisan mengalir sudah
tati tertunduk lesu
jiwa resah nan gelisah

asal untaian imaji memikat menuntun raga ke hadapan senja
bergelora dengan syahdu
dengan cahaya kemenangan menjadi purnama
di tengah penghianatan menuju keberhasilan.

*Mahasantri Mahad Aly Tebuireng.