tebuireng.online—(18/03) Terpilihnya kota Jombang sebagai tuan rumah Muktamar NU 33 pada 1-5 Agustus mendatang merupakan suatu keistimewaan tersendiri. Lebih-lebih bagi Pesantren Tebuireng, yang notabenya memiliki tokoh besar seperti, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, KH. Abdul Wahid Hasyim, KH. Yusuf Hasyim, dan KH. Abdurahman Wahid atau populer dengan panggilan Gus Dur. Pesantren Tebuireng juga merupakan salah satu pesantren yang memiliki andil besar terhadap NU. Para tokoh-tokoh besar NU seperti, KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri, dll merupakan alumnus Pesantren Tebuireng.

Panitia dari Pesantren Tebuireng sendiri sudah memulai mempersiapkan diri untuk mensukseskan acara lima tahunan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh, Ketua Panitia Lokal Pesantren Tebuireng, Ir. H. Abdul Ghofar ketika di temui di kantor Yayasan Hasyim Asy’ari Gedung KH. Yusuf Hasyim lantai 2 tadi siang (18/03). “Secara infrastuktur Pesantren Tebuireng sudah terbilang memadahi. Pelaksanaan Muktamar besok yang berbarengan dengan masa liburan santri. “Kita akan mempersiapkan sembilan asrama yang ada di  Pesantren Tebuireng dan Madrasatul Qur’an”, terang Gus Ghofar.

Sekretaris Pesantren Tebuireng ini, juga menuturkan sebagai pusat kegiatan dan lokasi pelaksanaan sidang komisi besok akan di tempatkan di Gedung Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng. Urusan  terkecil, tetapi sangat penting adalah sarana MCK, Mandi, Cuci, Kakus juga sudah di persiapkan. Menurut beliau, di pesantren lain, lokasi asrama berada di kelas-kelas yang tidak semua kelasnya memiliki sarana MCK. “Alhamdulillah di Pesantren Tebuireng, MCK juga memadahi. Jadi rata-ratanya satu kamar mandi untuk enam orang. Kalau di pesantren lain, sedang dibangun kamar mandi untuk memenuhi target kebutuhan MCK”, ujarnya.

Jumlah Muktamirin yang menginap di Pesantren Tebuireng diperkirakan mencapai 1400 orang. Untuk itu, panitia lokal akan menyediakan relawan Guide yang bertugas menjemput dan mengarahkan para muktamirin dari tempat pembukaan ke tempat penginapan. Selain itu Guide juga akan memandu para muktamirin dari awal kegiatan hingga acara usai dilaksanakan. Seperti kabar yang beredar, Muktamar NU 33 akan dilaksanakan di lima titik lokasi, yaitu Alun-alun Kota Jombang dan empat pesantren besar, Tebuireng, Tambak Beras, Rejoso, dan Denanyar. Empat pesantren tersebut akan menjadi tempat penginapan muktamirin sekaligus merupakan tempat sidang komisi dilaksanakan. Sedangkan Alun-alun Kota akan digunakan sebagai pusat kegiatan dan tempat pelaksanaan pembukaan, pleno dan penutupan.  

Untuk jatah komisi apa saja yang di tempatkan di masing-masing empat pesantren tersebut masih belum ditentukan secara resmi. “Kami belum bisa memastikan Tebuireng akan mendapatkan jatah komisi apa. Namun, informasi sementara adalah komisi rekomendasi. Sekali lagi itu masih belum pasti”, ujar Gus Ghofar. Panitia lokal akan terus berkordinasi dengan panitia daerah dan pantia pusat agar Muktamar NU 33 ini berjalan dengan lancar. (abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online