ilustrasi negeri sriwijaya
ilustrasi negeri sriwijaya

Indonesia memiliki warisan intelektual yang kaya, terutama dalam hal keilmuan Islam. Salah satunya Negeri Sriwijaya, ia merupakan sebuah kawasan bersejarah yang terletak di pulau Sumatra Selatan. Ulama-ulama dari Negeri Sriwijaya telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan agama Islam dan kebudayaan di wilayahnya. Lalu, bagaimana jejak ulama-ulama terkemuka yang berada di Negeri Sriwijaya?.

Syekh Abdurrauf as-Singkili

Syekh Abdurrauf as-Singkili ini merupakan salah satu ulama terkemuka yang berasal dari Negeri Sriwijaya pada abad ke-17. Beliau dikenal sebagai penyebar Islam dan intelektual yang mahir. Beliau memiliki karya tulis yang berjudul, “Hidayat al-Salikin,” yang mana karya tersebut berhasil menjadi salah satu referensi utama dalam bidang fikih di Nusantara.

Syekh Burhanuddin al-Mashhadi

Beliau merupakan ulama yang memberikan sumbangsih besar. Beliau dikenal sebagai pendiri pondok pesantren di Palembang pada abad ke-18. Pondok pesantren ini menjadi pusat pembelajaran Islam yang memainkan peran penting dalam penyebaran ilmu agama di wilayah sekitar.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Abu Mansur al-Baghawi

Abu Mansur al-Baghawi, meskipun bukan penduduk kelahiran asli Negeri Sriwijaya, namun beliau pernah menetap dan memberikan pengajaran di wilayah ini pada abad ke-11. Beliau dikenal sebagai seorang ahli tafsir yang mahir, dan kitab tafsirnya berjudul, “Ma’alim al-Tanzil,” yang sampai sekarang karyanya masih dihormati dalam lingkup ilmu tafsir Islam.

Jejak Pendidikan Islam di Negeri Sriwijaya

Negeri Sriwijaya juga memiliki tradisi pendidikan Islam yang kuat. Pondok pesantren dan madrasah yang menjadi pusat pengetahuan Islam. Tempat para ulama dan pelajar berkumpul untuk belajar dan mendalami ajaran agama. Keberagaman keilmuan, mulai dari tafsir, hadis, hingga ilmu kalam, berkembang pesat di lingkungan pendidikan ini.

Warisan ulama di Negeri Sriwijaya tidak hanya relevan pada masa lampau, tetapi juga memiliki arti yang mendalam bagi masyarakat modern. Yakni konsep toleransi, keberagaman, dan pemahaman Islam yang moderat yang diajarkan oleh ulama-ulama ini tetap menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia.

Dengan menggali dan mengapresiasi warisan intelektual ulama di Negeri Sriwijaya, kita dapat memahami sejarah Islam di wilayah ini dan menerapkannya dalam konteks kehidupan saat ini. Peran ulama dalam menjaga keberagaman dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai dan inklusif dapat menjadi inspirasi bagi generasi masa kini untuk membangun masyarakat yang harmonis dan beradab.

Baca Juga: Wajah NU di Tanah Sumatera


Ditulis oleh Anis F., mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari