Santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Oleh: Dimas Setyawan Saputra*

Bagi sebagian orang, menjadi seorang santri adalah pilihan terbaik sepanjang menjalani kehidupan yang patut disyukuri. Sehingga tak ayal, santri sering kali dikaitkan dengan tata berprilaku yang baik nan sopan.

Kesopanan santri menjadi daya tarik tersendiri ketika kelak berada dimasyarakat. Kesopanan santri bisa dikatakan juga sebagai buah manis dari santri tersebut semasa menjalani proses belajar di pesantren.

Sebagai seorang yang berproses di pesantren, santri ditutut untuk senantiasa berakhlaqul karimah. Selain menjalani tata hidup yang berdasarkan pada akhlaqul karimah. Seorang santri harus menjalani banyak hal semasa di pesantren.

Hal inilah yang menjadi tolok ukur keberkahan santri kelak berada di tengah masyarakat dalam mengamalkan keilmuannya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Di sini penulis mencoba menguraikan lima tips yang dapat mendorong santri kelak meraih kesuksesan dan keberkahan saat setelah lulus dari pesantren.

Kelima tips ini adalah intisari dari segala pengalaman penulis saat berada mencari ilmu di lingup pesantren. Lingkup yang bagi penulis teramat tentram dan baik bagi pendidikan seseorang di generasi selanjutnya.

Pertama, tips yang harus dilakukan santri agar dapat memperoleh kesuksesan dimasa depan ialah dengan taat pada peraturan kiai maupun pada peraturan pesantren.

Sebenarnya, peraturan yang dirancang oleh kiai dan segenap ustadz semata-mata untuk pendidikan maupun untuk memberikan kebaikan untuk santri tersebut. Peraturan yang pada umumnya terdapat di seluruh pesantren ialah, larangan bermain handphone.

Penulis mengakui secara jujur, bahwa kecanduan dari bermain handphone dapat menghilangkan kefokusan seorang pelajar saat berada di fase belajar. Maka tak ayal, saat ini banyak terjadi kenalakan pada generasi muda, yang bermuara dari kecanduaan (keseringan) bermain handphone.

Dari sinilah seorang santri dengan perarturan larangan membawa handphone di pesantren tidak hanya menjadikan pendidikan bagi santri tersebut. Melainkan untuk kebaikan tumbuh kembang selama proses pembelajaran santri yang relatif cukup singkat.

Kedua, shalat berjamaah. Shalat berjamaah menjadi identitas tersendiri sebagai seorang santri. Shalat berjamaah tidak hanya menjadi suatu kewajiban bagi seorang santri. Tetapi shalat berjamaah telah menjadi nyawa tersendiri bagi seorang santri.

Bila ditelisik secara mendalam, fadilah maupun keutamaan dari shalat berjamaah sungguh luar biasa. Bahkan sebagaimana bunyi hadist nabi, bahwa shalat jamaah lebih baik daripada shalat sendiri, dengan takaran 27 derajat.

Dalam tradisi santri, shalat berjamaah adalah sebuah kunci yang harus diperoleh guna mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Yang tentunya, sebagai bentuk menggapai ilmu yang manfaat.

Ketiga, shalat tajahud. Shalat tahajud ini menjadi tips terpenting bagi santri. Karena dengan bangunnya santri dimalam hari, dapat mengajarkan sebuah nilai bahwa berdoa di tengah malam adalah suatu bentuk hubungan istimewa antara Tuhan dan hambanya.

Bahkan, bilamana seorang santri enggan melaksanakan shalat tahajud di tengah malam, biasanya menjadi sebuah aib tersendiri bagi santri tersebut.

Di sisi lain ketika shalat tahajud, secara tidak langsung seorang santri mengetahui sebuah keajaiban malam yang sangat jarang diketahui oleh banyak orang yang terlelap serta ditemani oleh kembang mimpi. Maka shalat tahajud adalah bagian yang tak boleh terlewatkan bagi seorang santri.

Keempat, yakni puasa Senin dan Kamis. Puasa ini diberbagai pesantren ada yang mewajibkan dan ada pula yang tidak.

Tetapi pada umunya, puasa Senin dan Kamis menjadi ciri khas tersendiri bagi seorang santri ketika semasa menimba ilmu di pesantren. Dalam berpuasa seorang santri dituntut untuk dapat mengendalikan hawa nafsunya dan membatasi segala keinginanya.

Secara tidak langsung juga, puasa ini, mengajarkan santri untuk tetap membatasi diri dari segala kenikmatan yang ada.

Terakhir, tips kelima. Pada tips ini, cukup mudah untuk dijalankan. Tidak diperlukan waktu khusus seperti shalat tahajud maupun puasa Senin dan Kamis. Tips ini juga bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.

Adapun tips tersebut ialah belajar dengan bersungguh-sungguh. Karena dengan cara inilah seorang santri dapat menggunakan sebaik-baiknya waktu, untuk selalu dan menggali ilmu semasa di pesantren.

Tentunya kesungguhan dan semangat belajar tersebut harus diiringi oleh langkah-langkah di atas agar dapat membuat keilmuan santri menjadi dan memiliki keberkahan dan manfaat dikemudian hari.

*Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.