Sumber gambar: http://thayyiba.com

Oleh: Fathur Rohman*

Orang tua merupakan figur pertama yang dikenal oleh seorang anak, karena sejak lahir orang tua lah yang berada dekat dengannya, sehingga mayoritas anak ketika ditanya siapa idolamu atau orang yang engkau kagumi, maka mayoritas mereka merujuk kepada kedua orang tuanya.

Bapak atau ayah merupakan panggilan yang akrab buat orang tua laki-laki di negera kita. Demikian ibu merupakan panggilan yang akrab buat orang tua perempuan negera ini. Anak laki-laki biasanya mengidolakan bapaknya, demikian juga anak perempuan biasanya mengidolakan ibunya.

Mayoritas anak kecil ingin meniru orang tuanya, baik meniru hal hal yang baik atau hal hal yang tidak baik yang dilakukan oleh kedua orang tuanya atau orang lain yang berada di sekitarnya. Untuk itulah sebaiknya orang tua berperilaku yang baik baik karena semua perilakunya akan berusaha ditiru oleh anak anak mereka. Orang tua juga berusaha menempatkan anak-anak mereka dalam lingkungan yang baik, karena naluri manusia baik ketika masih kecil atau sudah dewasa cenderung meniru hal hal yang ada di sekitarnya.

Itulah kenapa, anak disebut cermin orang tuanya, karena ia dianggap sebagai orang yang paling banyak meniru prilaku orang tuanya ketika waktu kecil dan memori itu akan mereka rekam dalam dirinya sampai mereka usia dewasa.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ketika mereka ditanya tentang cita-citanya, rata-rata mereka menjawab ingin menjadi seperti orang tuanya, sebagai apapun profesi orang tuanya mereka tetap ingin menjadi seperti orang tuannya. Tetapi ada juga yang bercita cita ingin menjadi seperti jagoan atau tokoh yang ada dalam film yang mereka tonton atau tokoh yang mereka baca di buku bacaan mereka, karena seringnya anak anak itu berinteraksi dengan film atau buku bacaannya.

Anak-anak ini tidak mengidolakan orang tuanya, karena mereka lebih mengenal tokoh idolanya ketimbang mengenal orang tuanya sendiri walaupun mereka tinggal dan hidup di satu rumah yang sama dengan orang tuanya. Mereka lebih sering berinteraksi dengan tokoh atau jagoannya melalui film-film yang mereka tonton, buku-buku yang mereka baca, game-game yang mereka mainkan, atau media lainnya dari pada berinteraksi dengan orang tuannya.

Untuk itulah, agar anak-anak tetap menjadi cermin indah buat orang tuanya dan mengidolakan orang tuanya ada baiknya orang tua dan anak menjaga hubungan baik atau banyak melakukan interakasi walaupun dalam hal hal yang sederhana seperti bermain bareng, mengobrol dengan menggunakan bahasa mereka, mengajaknya mengerjakan sesuatu bersama sama, atau hal hal lain yang lebih sederhana, namun bisa meningkatkan hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak.

Memarahi anak itu perlu untuk mengarahkannya kepada hal hal yang baik dan kedisiplinan, namun di saat yang lain juga perlu membina keakraban dengan anak, agar suatu saat mereka bisa memahami bahwa kasih sayang orang tua itu adalanya berbentuk marah atau ketegasan dan adakalanya berbentuk senyuman.

Semoga Allah senantiasa menjadikan kita orang tua yang bisa mendidik anak-anak kita termasuk orang-orang yang sholih dan muslih. Amin

(Jombang, 19 Desember 2018)

*Penulis adalah Dosen Unhasy Tebuireng Jombang.