Prof. Mohammad Nuh mengisahkan sosok Ibu Nyai Lily Khodijah Wahid, di komplek pemakaman Pesantren Tebuireng, Jombang.

Tebuireng.online– Wafatnya Ibu Nyai Lily Khodijah Wahid meninggalkan duka mendalam bagi kalangan tokoh nasional. Salah satunya dirasakan oleh Prof. Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-26, era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di hari pemakaman Ibu Nyai Lily Khodijah Wahid, Selasa 10 Mei 2022, di Komplek Makam Keluarga Pesantren Tebuireng, Prof. Nuh, mengisahkan sosok Ibu Nyai Lily Khodijah Wahid, menurutnya beliau sosok yang sangat memikirkan nasib bangsa dan negara.

“Beliau itu salah seorang yang memiliki rasa kecintaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara ini. Hampir ketika setiap kali bertemu dengan saya, pasti pembahasannya menyangkut masa depan nasib bangsa dan negara,” ungkap Prof. Nuh.

“Sehingga tentunya saat ini kita merasa kehilangan sosok ibu yang sangat gigih,” imbuhnya.

Selain memikirkan nasib bangsa dan negara, lanjut Prof Nuh, sosok Ibu Nyai Lily Khodijah Wahid sempat memberikan semangat yang luar biasa saat muktamar Nahdlatul Ulama pada 22-23 Desember 2021 di Lampung.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta: Dimas