tebuireng.online-Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November diperingati masyarakat Indonesia dengan berbagai kegiatan. Tapi banyak orang lupa atau tidak tahu bahwa peristiwa 10 November tak lepas dari sebuah seruan massa KH Hasyim Asy’ari yang dikenal dengan Resolusi Jihad. Untuk itu Senin(10/11) kemaren Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (PK IPNU) Pesantren Tebuireng  mengadakan pengajian Resolusi Jihad di Masjid Pesantren Tebuireng.

Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB-22.00 tersebut dihadiri oleh para santri dan pengurus Pimpinan Komisariat IPNU Tebuireng. Selain itu turut hadir, Pembina PK IPNU Tebuireng, Ainur Ridho, Ketum PC IPNU Kabupaten Jombang Rekan Abdul Rosyid, dan KH Fahmi Amrullah sebagai ketua MWCNU Kecamatan Diwek.

Ketua PK IPNU Tebuireng Firdaus mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mengingatkan santri bahwa peristiwa 10 November adalah ekor dari Resolusi yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari. Hal yang sama diutarakan oleh Ainur Ridho, Pembina PK IPNU Tebuireng. Ridho menekankan santri harus punya mental pejuang sebagaimana para santri yang ikut dalam perang tersebut.

“Resolusi jihad Tebuireng lah pelopornya, Banyak Masyarakat tidak tahu itu.”, ujar Ketua Umum Pimpinan Cabang IPNU Kab. Jombang, Abdul Rosyid. Dia juga menegaskan Bahwa santri harus mengambil pelajaran berharga dari kejadian tersebut.

Gus Fahmi, Sapaan akrab KH Fahmi Amrulloh menegaskan kepada para santri bahwa Tebuireng adalah pelopor perang itu. KH Hasyim Asy’ari memberikan fatwa lewat sebuah resolusi jihad adalah bentuk kecintaan beliau terhadap bangsa dan negara.  “Santri Harus  menjadikan para pejuang bangsa suri tauladan, khususnya Hadratusyekh sendiri. Para santri harus berjuang di bidang masing-masing.”, terang Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng tersebut.(Abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online