Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz memberikan sambutan dan nasihat dalam acara wisuda santri Pondok Putri Pesantren Tebuireng. (Foto: amir)

Tebuireng.online— Pondok Putri Pesantren Tebuireng menggelar Wisuda Bilghoib V, Binnadhor XI, Juz ‘Amma XI & Purna Santri, pada Selasa (21/3/2023) malam di lapangan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy).

Pada prosesi wisuda tersebut, KH. Abdul Hakim Mahfudz selaku Pengasuh Pesantren Tebuireng, mengajak para wisudawati beserta wali santri untuk senantiasa bersyukur karena ditakdirkan masuk dalam bagian civitas Pesantren Tebuireng.

“Ungkapan syukur alhamdulillah, kita ditakdirkan berada di Pesantren Tebuireng yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari. Yang mana beliau telah meninggalkan banyak kitab dan wejangan-wejangan bagaimana mengamalkan ilmunya kepada masyarakat luas, khususnya bagi bangsa Indonesia,” ungkap Gus Kikin.

Beliau juga memberikan motivasi kepada seluruh wisudawati yang pada hari ini diwisuda untuk dapat meneruskan perjuangan syiar agama KH. Hasyim Asy’ari kepada khalayak luas.

“Di tahun 2045 nanti, kalian akan memasuki pada usia-usia produktif, dan kalian harus mampu mengisi lini tersebut sehingga cita-cita Indonesia Emas dapat dicapai oleh pemuda-pemuda atau orang-orang yang paham ilmu agama, orang-orang yang memiliki dasar pemikiran yang diajarkan pada pesantren Tebuireng,” tegas Cicit Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Harapan Pengasuh Pesantren Tebuireng, acara wisuda hari ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh wisudawan. Yang mana diharapkan kelak dapat mengisi semua lini-lini penting pada tahun 2045, di mana Indonesia memasuki era generasi emas.

Dalam kesempatan itu, Gus Kikin tidak lupa mengucapkan selamat serta mendoakan para wisudawan yang hari ini diwisuda, semoga dengan acara wisuda ini menjadi sebuah motivasi besar.

“Selamat diwisuda anak-anakku semua, semoga hal ini menjadi motivasi kita semua agar dapat meneruskan perjuangan yang telah ditinggalkan oleh Hadratussyaikh KH. Muhammad Asy’ari dan semoga ini menjadi modal yang akan dibawa kelak untuk melanjutkan dari cita-cita ulama dan pahlawan kita semua.” Tutupnya.

Pewarta: Dimas Setyawan