Tebuireng.online– Mengadakan Halaqah ke-9, Komite Khittah NU membuktikan bahwa Pemilihan Presiden RI 2019 yang telah usai bukan tujuan pembentukannya oleh para kiai dan habaib. Hal itu menampik tuduhan bahwa komite ini mendukung salah satu calon presiden.
KH. Salahuddin Wahid dalam satu kesempatan, fokus organisasi ini ada dalam gerakan mengembalikan NU kepada relnya, yaitu Qanun Asasi yang ditulis oleh Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Gus Sholah menyebut pimpinan NU sekarang ini sangat dekat dengan partai politik bahkan disetir dalam sikap politiknya.
“Apalagi sekarang NU minta jatah menteri. Lah kenapa? Menteri itu jatahnya parpol sajalah. Bukan wilayahnya NU,” ungkap Gus Sholah dalam konferensi pers sebelum acara Halaqah ke-9 Komitte Khittah di Gedung Batik Pekajangan Pekalongan Jawa Tengah pada Rabu (17/07/2019).
Gus Sholah menyebut bahwa Khittah NU harus ditegakkan agar tidak disetir oleh partai politik. “Para kiai yang di sini, berjuang untuk meneggakkan itu kembali,” tegas Gud Sholah.
Mengenai komite NU ini, KH. Nasihin menambahkan bahwa sekarang ini sudah bukan waktunya lagi mengungkit-ungkit soal paslon mana yang dipilih tapi fokus pada melanjutkan perjuangan menuju Muktamar ke-10 NU 2020 nanti.
“Kita akan fokus pada perjuangan kita menegakkan Khittah NU. Kita berjuang agar Muktamar NU selanjutnya tidak kayak pilkada. Kesejatian NU adalah Khittahnya. Kita mulai memahamkan masyarakat,” ungkapnya.
Pewarta: Aros
Publisher: MSA