KH Salahuddin Wahid mendampingi Presiden Jokowi Meresmikan Masjid KH. Hasyim Asy’ari di Jakarta, Sabtu (15/04/2017). (Foto: Bu Nyai Faridah)

Tebuireng.online­—Jakarta- Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid dalam peresmian Masjid Raya KH Hasyim Asyari di Jakarta Barat pada Sabtu, (15/04/2017) menganggap ide pembangunan masjid itu merupakan suatu penghargaan yang memang patut diberikan kepada ulama sekaligus pahlawan nasional KH. Hasyim Asyari.

Dalam sambutannya, Gus Sholah selaku perwakilan keluarga KH Hasyim Asyari menyampaikan bahwa beliau adalah ulama dan pahlawan yang berhasil memadukan keindonesiaan dengan keislaman. Beliau juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengambil prakasa dan berkenan meresmikan Masjid ini.

Beliau menceritakan bahwa terdapat pula gedung monumental yang sedang dalam pembangunan di Tebuireng bernama Museum Islam KH. Hasyim Asy’ari. “Kami mohon perhatian Bapak Presiden agar museum tersebut dapat segera diselesaikan,” ucap Gus Sholah.

Gus Sholah menerangkan bahwa KH Hasyim Asy’ari merupakan anggota BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang telah memberikan sumbangsih dalam proses pembentukan negara dalam wujud pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengandung Pancasila.

Melalui partai Masyumi, KH Hasyim Asy’ari juga memperjuangkan berdirinya Departemen Agama yang merupakan perpaduan antara Negara Indonesia dengan agama Islam. “Dan masih banyak sumbangsih-sumbangsih KH Hasyim Asyari untuk Indonesia,” terang adik Gus Dur tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Gus Sholah juga memparkan bahwa Islam yang dibawa oleh KH Hasim Asyari bukan merupakan Islam yang konservatif dan bukan pula Islam liberal, tetapi Islam yang moderat. “Tidak berlebihan mengatakan Kh Hasyim Asyari adalah salah satu ulama yang telah berhasil memadukan keindonesiaan dan keislaman,” tambah mantan Wakil Ketua Komnas HAM itu.


Pewarta:     Nazhatuz Zamani

Editor:       M. Abror Rosyidin

Publisher:  M. Abror Rosyidin

Sumber:    tempo.co