Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid, menghadiri acara puncak 500 tahun Reformasi Martin Luther di Tanah Batak, Rabu (01/11/2017). (Foto: http://medan.tribunnews.com)

Tebuireng.online- Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, Dr. (HC). Ir. KH. Salahuddin Wahid menghadiri acara puncak 500 tahun Reformasi Martin Luther di Tanah Batak, tepatnya acara tersebut dilaksanakan di Kantor Pusat HKBP Tarutung pada Rabu, (01/11/2017).

“Kedatangan saya untuk menghadiri undangan perayaan Puncak 500 Tahun Reformasi Martin Luther. Saya senang mengunjungi tempat yang belum pernah saya datangi. Ini pertama kali saya ke sini,” terang Cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari seperti yang dilansir medan.tribunnews.com.

Gus Sholah yang hadir didampingi oleh istrinya, Ibu Nyai Faridah Salahuddin disambut panitia perayaan puncak 500 tahun reformasi Martin Luther, yakni Pdt Samuel Sitompul, Pdt Saor Hutagaol, tokoh muda Batak Dunia, Sabar Mangadu Tambunan, dan Munir Aritonang pigak Kementrian Agama (Kemenag) setempat.

Selain menghadiri undangan HKBP, Gus Sholah juga didaulat menjadi satu dari pembicara pada seminar yang bertemakan “Liberated By God’s Grace”. Alasan menghadirkan Gus Sholah sebagai pembicara, karena ingin menjalin kerjasama antar elemen-elemen bangsa. Apalagi, Gus Sholah merupakan tokoh nasional sekaligus tokoh Muslim yang berpotensi mempersatukan Bangsa Indonesia.

Dalam paparannya, Adik kandung mantan presiden keempat RI (KH. Abdurrahman Wahid) ini menjelaskan tetang penerapan ideologi Pancasila dan Daulat Desa bersama tokoh-tokoh adat dan pemuda desa. Gus Sholah juga mengajak agar masyarakat desa terus bergotong royong.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Negara akan kuat kalau masyarakat desa bergotong royong dan warganya pasti sejahtera,”ungkap Gus Sholah.

Ia berpendapat, selama ini desa terabaikan. Untungnya, sejak 2014 sudah ada kebijakan pemerintah mengalokasikan dana desa untuk pembangunan desa. Ia berpesan agar pemuda di desa tidak mau terpengaruh oleh kekisruhan di kota-kota besar yang saat ini terjadi. Apalagi, gesekan yang mengatasnamakan agama selalu bermunculan untuk memecah kedaulatan bangsa.


Pewarta: Rif’atuz Zuhro

Editor/Publisher: Rara Zarary

Sumber berita: http://medan.tribunnews.com/2017/11/01/gus-sholah-datang-ke-pelosok-tobasa-ngapai-gus