Tebuireng.online– Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dikenal sebagai sosok yang begitu dekat dengan KH. Salahuddin Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Sholah. Ini terbukti dalam sebuah acara yang diadakan oleh Muslimat di Pesantren Tebuireng tahun lalu, dalam sambutannya Gus Sholah mengatakan kepada ibu-ibu muslimat bahwa beliau sering bertemu dengan Khofifah dalam sebuah acara pertemuan dan juga melakukan diskusi bersama tentang persatuan, NU, negara, dan sebagainya.
Pada saat prosesi pemakaman Gus Sholah, Senin (3/2/20), bersama pemerintah provinsi Jawa Timur, Ibu Khofifah menyampaikan kesedihan yang sangat mendalam atas kepergian Gus Sholah. Ia mengatakan bahwa semenjak Gus Sholah berpindah dari ndalem depan ke ndalem belakang, yang jaraknya hanya 40 meter dari kompleks makam Tebuireng, Gus Sholah selalu berpesan ketika bertemu bahwa PR kita adalah persatuan, PR kita adalah persatuan, dan PR kita adalah persatuan.
“Sudah beberapa kali beliau menyampaikan amanat itu bahwa begitu pentingnya persatuan dari seluruh pentingnya aktivitas kehidupan sosial, keagamaan, dan lingkungan negri ini,” terang Gubernur Jawa Timur ini.
Adapun untuk dzurriyah Pesantren Tebuireng, Gus Sholah menyampaikan bahwa beliau ingin pesantren ini secara pendidikan terus akan berkembang. Gus Sholah ingin agar Rumah Sakit yang sedang dibangun oleh Pesantren Tebuireng berkembang menjadi Rumah Sakit yang modern, dan yang ketiga beliau bercita-cita bahwa bisa dilanjutkan Bank Syariah yang pretides dari Pondok Pesantren Tebuireng.
“Ini adalah 3 mandat yang sudah berapa kali disampaikan kepada kami, mudah-mudahan pelanjut beliau bisa menjalani amanat ini dengan baik,” terang Ibu Khofifah menjelang akhir sambutannya, kemudian Khofifah melanjutkan dengan membaca surat Al-Fajr dan doa bersama dengan isak tangis yang mendalam atas kepergian tokoh bangsa dan semua umat ini.
Pewarta: Fitrianti Mariam Hakim
