Tebuireng.online- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD hadir dan memberi sambutan atas nama sahabat dalam prosesi pemakaman Gus Sholah di Pesantren Tebuireng. Ribuan masyarakat dan santri ikut padati area pemakaman itu. Dengan lantunan shalawat, tahlil, dan pembacaan surah Al Ikhlas, menjadi salah satu penghormatan yang ditujukan kepada Gus Sholah hingga mengantarkan sosok Guru Bangsa ke pemakaman sebagai rumah terakhirnya.
Mahfud MD menyampaikan betapa ia dan semua orang merasakan kehilangan seorang tokoh besar yang menjadi panutan serta contoh untuk kita semua terutama pada saat munculnya berbagai persoalan yang ada di Indonesia, bagi Mahfud Gus Sholah (alm) selalu hadir memberikan keragaman solusi.
“Wafatnya Gus Sholah sekurang-kurangnya memberikan pelajaran kepada kita bahwa pada akhirnya apa pun yang kita miliki yang bersifat fisik atau duniawi akhirnya akan ditinggalkan. Gus Sholah sekarang sudah menjadi contoh kepada kita pada akhirnya kita akan sendirian seperti beliau, tetapi kita meyakini bahwa beliau akan menuju keharibaanNya,” ungkap Mahfud MD, (3/2/20).
Mahfud MD berharap semoga Gus Sholah menghadap ke pada Allah dengan hati yang damai, “kita yang ada di sini menjadi saksi bahwa Gus Sholah adalah seorang putra Indonesia yang sholeh dan telah memberikan pelajaran banyak dan manfaat untuk kebaikan bangsa ini, selamat jalan Gus Sholah,” lanjutnya.
Tampak hadir Khofifah Indar Parawansa, Hotman Paris, KH. Ahmad Mustofa Bisri, Prof. Haedar Nasir, dan tokoh nasional lain beserta para ulama.
“Kediaman saya telah berpindah ketempat yang lebih dekat dengan makam, berarti waktu saya untuk menempati rumah dimasa depan juga semakin dekat,” ungkap Khofifah, sempat menceritakan ulang ungkapan Gus Sholah yang sempat diutarakan padanya dalam sebuah sambutan.
Selain itu, Khofifah juga sempat menyampaikan pesan Gus Sholah. “Mbak Khofifah, PR kita adalah persatuan, PR kita adalah persatuan, dan PR kita adalah persatuan,” ungkapnya mengulangi peryataan Gus Sholah dengan tegas.
Tak heran, saat itu Khofifah menangis di area pemakaman dengan melantunkan doa dan mengulang-ulang pesan Gus Sholah untuk didengar para pelayat yang memenuhi pemakaman di Pesantren Tebuireng itu.
Pewarta: Dimas Setyawan / Yasinta