tebuireng.online— Menulis merupakan kegiatan merangkai kata yang tidak semua orang mampu melakukannya. Untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik dibutuhkan latihan secara istiqamah. Dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi Sekolah Menulis Jilid III di Aula Bachir Ahmad Gedung Yusuf Hasyim Lantai 3 Pesantren Tebuireng Jombang 20/3/14, Dr(HC). Ir. KH. Salahuddin Wahid membagi ilmu menulisnya. “Saya menulis pertama kali tahun 1967”, ungkapnya. Saat itu, sebelum beliau mengenal media, Gus Sholah membagikan tulisannya kepada teman-temannya untuk dikoreksi.
Ilmu menulisnya dipelajari secara otodidak. Tapi beliau menyarankan agar belajar menulis akan sangat lebih baik di bawah bimbingan guru menulis. “Menulis bisa belajar sendiri, namun tentunya lebih baik ada yang membimbing”, ungkap beliau.
Pengasuh Pesantren Tebuireng ini, sangat menekankan para generasi muda khususnya para santrinya untuk menulis. Sebab pada zaman beliau muda, sarana dan media yang tersedia sangat minim untuk menunjang pemuda dalam berkarya. “Sekarang media kan banyak, tidak seperti dulu, jadi ya menulislah!”.
Segala hal bisa di tulis, misal, dari semua kejadian yang dialami dalam sehari-hari. Menurut beliau belajar menulis harus mengawali dengan hal-hal yang ringan. Tulisan yang ringan bagi beliau akan sangat mudah dipahami dan menjadi motivasi besar untuk terus berkarya. “Menulislah seringan mungkin! Jangan muluk-muluk dulu!”, pesan Gus Sholah. (abror)