
Tebuireng.online— Dalam peringatan Haul ke-5 KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah), menjadi momentum semua pihak mengenang jasa-jasa dan pengorbanannya, dari keluarga, civitas akademika Unhasy, hingga Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Machfudz.
Pada kesempatan itu, Gus Kikin menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanan bersama Gus Sholah serta keteladanan yang ditinggalkan. Beliau mengenang bagaimana Gus Sholah adalah sosok yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan dalam berjuang, terutama untuk Pesantren Tebuireng dan kampus Unhasy.
“Beliau selalu mengajarkan untuk melangkah terus tanpa banyak perhitungan, beliau sangat Ikhlas dalam berbagai hal dalam mewujudkan kemajuan Tebuireng dan Unhasy,” ungkap Yai Kikin.
Selain itu, lanjutnya, saya telah melalui banyak diskusi dan interaksi bersama Gus Sholah. Hingga akhirnya pada tahun 2015, dalam obrolan ringan, beliau berkata, “sampeyan nanti gantikan saya. Saat itu, saya merasa berat, tetapi proses demi proses, akhirnya saya memang harus menerima amanah ini,” ungkap Cicit Hadratussyaikh itu.
Baca Juga: Teladan Kesabaran dan Visi Digitalisasi Gus Sholah
Dalam perjalanan mengurus pesantren, menurut Yai Kikin, Gus Sholah telah mengajarkannya tentang arti keikhlasan.
“Semakin memahami bahwa yang terpenting adalah kebaikan, jalani saja, karena kebaikan datang dari Allah dan akan selalu dijaga oleh-Nya, itu yang terus saya ingat dari Gus Sholah, beliau tidak perhitungan dalam berjuang,” kenangnya.
Gus Kikin juga mengaitkan momen ini dengan peristiwa Isra Mikraj, di mana Nabi Muhammad bertemu dengan para nabi sebelumnya meski mereka telah wafat berabad-abad sebelumnya. “Begitu pula dengan Gus Sholah, meskipun telah tiada, beliau tetap melihat kita. Orang yang wafat di jalan Allah tidaklah benar-benar mati, tetapi berada di sisi-Nya, berkumpul dengan orang-orang saleh.” Tambahnya.
Baca Juga: Peringati Haul ke-5 Gus Sholah, Unhasy Kenang Jasa dan Inspirasi Sang Pendiri
Pada malam peringatan yang dimulai dengan doa dan tahlil bersama itu, Gus Kikin terus meminta hadirin untuk mendoakan Gus Sholah, dan meneladani nilai-nilai yang telah diajarkan serta meneruskan cita-cita dan perjuangannya.
Pewarta: Ifa