Grand Syaikh al-Azhar Syaikh Ahmad Muhammad Ahmad el-Thayyeb bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (22/02/2016.
Grand Syaikh al-Azhar Syaikh Ahmad Muhammad Ahmad el-Thayyeb bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (22/02/2016.

tebuireng.online– Tahun lalu, Presiden Mesir, Abdel Fatteh Al-Sisi mengunjungi Indonesia, sekarang giliran Grand Syaikh Universitas al-Azhar, Prof. Dr. Syaikh Ahmad Muhammad Ahmad el-Thayyeb beserta beberapa ulama dari Majelis Hukama al-Muslimin, sebuah organisasi internasional independen, yang saat ini beliau pimpin.

Menurut rilis dari Kemenag, rombongan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Minggu (21/02) malam, disambut oleh  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Sekjen Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia (IAAI) Dr. Muchlis M. Hanafi, Pakar Tafsir Prof. Dr. Quraish Shihab, Alwi Shihab, dan beberapa duta besar negara-negara sahabat.

Dr. Muchlis yang merupakan Pelaksana Tugas Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMA) itu mengatakan, kunjungan ini sangat penting untuk mempererat hubungan antara kedua negara, terutama di bidang pendidikan, kebudayaan, dan dakwah keagamaan. “Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” terang Muchlis, Minggu (21/02) seperti yang dilansir Kantor Berita Negara Antara.

Grand Syaikh al-Azhar beserta rombongan disambut Presiden Jokowi di Istana Negara
Grand Syaikh al-Azhar beserta rombongan disambut Presiden Jokowi di Istana Negara

Dalam kunjungan bersejarahnya ke Tanah Air selama kurang lebih enam hari ini, sosok yang pernah menjabat rektor Universitas al-Azhar dari 2003-2010 tersebut, didampingi oleh delagasi khusus al-Azhar yang terdiri dari Prof. Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq, mantan menteri wakaf Mesir, Anggota Dewan Penasihat al-Azhar Syekh Muhammad Abd al-Salam, Dekan Fakultas Ushuluddin al-Azhar Prof. Dr, Abd al-Fattah al-Awari, dan Sekjen Majelis Hukama al-Muslimin Prof. Dr. Ali al-Nu’ami.

Kunjungan Grand Syekh al-Azhar ini juga penting untuk mempererat hubungan antara masyarakat muslim Indonesia dengan al-Azhar. Menurut Muchlis, dalam konstitusi Mesir, Al-Azhar merupakan lembaga keislaman yang bersifat independen dan memiliki kewenangan melaksanakan seluruh kegiatan keislaman.  al-Azhar merupakan rujukan utama dalam ilmu keagamaan dan urusan keislaman yang bertanggung jawab melaksanakan dakwah serta menyebarkan ilmu keagamaan dan Bahasa Arab di Mesir dan dunia internasional.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beberapa agenda akan dilakukan Grand Syaikh al-Azhar itu dalam lawatannya di Indonesia, diantaranya bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Majlis Ulama Indonesia (MUI), mengisi kuliah umum di berbagai kampus, bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla, mengunjungi Masjid al-Azhar di Kebayoran Baru, mengunjungi Pusat Studi al-Qur’an milik Prof. Dr. Quraish Shihab, menerima gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Malang, dan meresmikan gedung pascasarjana Universitas Darussalam Gontor Ponorogo.

Agenda Kunjungan Grand Syaikh al-Azhar selama di Indonesia sejak 22-26 Februari 2016
Agenda Kunjungan Grand Syaikh al-Azhar selama di Indonesia sejak 22-26 Februari 2016

Dalam kesempatan bertemu Presiden Jokowi dan MUI di Istana Negara, Senin (22/06/2016), Syaikh el-Thayyeb memuji Indonesia sebagai negara yang sangat menjunjung tinggi toleransi atas keberagaman dan perbedaan. Orang nomor satu di salah satu universitas tertua di dunia ini juga mendukung penuh upaya pemerintah RI dalam pencegahan dan penumpasan terorisme. Mengenai konflik Syi’ah-Sunni, Grand Syaikh al-Azhar ke-50 itu mendukung fatwa bahwa Syi’ah adalah bagian dari Islam sebagai konsekuensi logis atas lima asas keislaman (rukun Islam) yaitu bersyahadat bahwa Tuhan yang

Grand Syaikh al-Azhar bertemu dan berdiskusi dengan para pimpinan Majlis Ulama Indonsia (MUI)
Grand Syaikh al-Azhar bertemu dan berdiskusi dengan para pimpinan Majlis Ulama Indonsia (MUI)

wajib disembah adalah Allah SWT. dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya, melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu. “Mereka yang melaksanakan lima hal pokok ini maka dia muslim. Kecuali mereka yang mendustakan,” tegas beliau.

Misi utama kunjungan ini adalah untuk menyampaikan pesan-pesan dan seruan perdamaian untuk umat manusia di seluruh dunia. Sebagai pilar penting dalam menyebarkan pemahaman Islam moderat, peran al-Azhar tentu saja sangat diperlukan, terutama bagi Indonesia. Hal ini pula yang  akan menjadi pokok pembahasan dalam kuliah umum dan pertemuan alumni al-Azhar yang akan dilaksanakan  di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hari ini (23/06/2016). (abror)